JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan kesepakatan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke MIND ID. Kesepakatan ini akan terlaksana pada pekan depan.
Hal ini setelah adanya kesepakatan soal nilai transaksi penjualan saham disetujui pemerintah dan INCO.
Berikut Okezone merangkum 7 fakta divestasi saham Vale pada Minggu, (25/2/2024).
1. Melaporkan kepada Presiden Republik Indonesia (RI)
Erick menjelaskan, hasil negosiasi akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlebih dahulu dan bila disetujui Kepala Negara, maka penandatanganan divestasi segera dilakukan.
“Saya akan melaporkan daripada kesepakatan Vale yang, di mana Kementerian BUMN, Kementerian Investasi dan Kementerian ESDM bersama-sama secara berkesinambungan melakukan negosiasi ini,” ujar Erick saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 18 Februari 2024.
Jadi nanti, kalau harga sudah benar-benar kita laporkan ke bapak Presiden dan pak Presiden sudah meng-ok-kan, baru nanti sudah penandatanganan kerja sama, ya antara BUMN dan Vale,” paparnya.
2. Kesepakatan di Undur
Penandatanganan kesepakatan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke MIND ID mundur ke pekan depan. Padahal, target awal kesepakatan itu terlaksana minggu ini.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan meski penandatanganan kesepakatan divestasi diundur, seluruh rangkaian aksi korporasi ini sudah dituntaskan kedua pihak.
“Jadi, sorry ini agak terlambat, tadi saya kan janji pakan ini, ternyata mundur ke hari Senin sore, tapi sudah tuntas lah, sudah tuntas,” ujar Tiko saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Senin, 19 Februari 2024.
3. Waktu Pasti Kesepakatan Divestasi Vale Dilakukan
Erick Thohir memastikan penandatanganan kesepakatan divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke MIND ID akan dilaksanakan Senin pekan depan.
Proses transaksi bakal dihadiri Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Jadi yang pasti kesepakatan penandatanganan itu Senin jam 4 sore akan disaksikan oleh pak Arifin (Menteri ESDM) pak Bahlil (Menteri Investasi), lalu juga Pak Luhut Menko Marinves dan saya,” ujar Erick saat ditemui wartawan di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Februari 2024.
4. Erick Thohir Utus Orang Baru Direksi Vale
Erick Thohir menyatakan pihaknya akan mengutus orang baru untuk masuk dalam Dewan Direksi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Penugasan itu setelah MIND ID resmi menandatangani kesepakatan divestasi 14% saham Vale.
MIND ID yang menggenggam 20% saham, bila 14% sahamnya Vale resmi diambil MIND ID, maka kepemilikan negara di perusahaan nikel ini menyentuh 34%.
“Pasti ada diskusi, nanti jajaran Direksi pasti ada perwakilan dari kita karena kita kan pemegang saham terbesar 34%, lalu sisanya publik,” ujar Erick
5. Harga Pelepasan Saham
MIND ID dan para pemegang saham Vale Indonesia telah menyepakati harga divestasi saham sebesar 14 persen. Bocorannya, harga saham yang dilepas berada di kisaran Rp3.000 per lembar. Meskipun demikian, saat dikonfirmasi, Tiko enggan membeberkan nilai per saham yang dijual.
“Tapi kalo harga saya nggak mau disclose lah, karena ini kan material public information, nanti Senin sore, tunggu waktu,” papar Tiko.
Selain itu, erick Thohir juga enggan memberi penjelasan gamblang. Menurutnya, Vale Indonesia merupakan perusahaan terbuka alias Tbk, sehingga kurang elok harga juga per saham diumumkan, sebelum adanya penandatanganan kesepakatan.
“Saya gak mau komen mengenai harga karena kan selama itu belum ada di black and white saya gak bisa komen apalagi kan ini perusahaan Tbk,” bebernya.
“Karena saya gak bisa bicara terlalu jauh karena ini public company, kayaknya public company di aturan-aturan yang saya takut salah,” lanjut dia.
6. Vale Masuk ke Dalam Ekosistem Hilirisasi Pertambangan
Usai transaksi pembelian saham dilakukan pemerintah bakal menarik masuk Vale ke dalam ekosistem hilirisasi pertambangan. Langkah ini juga untuk meningkatkan investasi kendaraan listrik berbasis baterai di Tanah Air.
Erick mengaku, selama ini Vale Indonesia cukup lamban menggenjot hilirisasi di sektor pertambangan dan pengolahan nikel. Karena itu bakal digenjot kedepannya.
“Buat kami, ketika Vale menjadi ekosistem kami, kita akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi di Vale yang selama ini cukup lambat, dan momentum daripada hilirisasi di Vale ini adalah momentum yang sangat baik,” paparnya.
“Kita bisa dilihat kemarin dari saya datang ke pameran mobil Internasional Indonesia Show sendiri, saya melihat permintaan kepada mobil listrik meningkat, saya gak tau dilaporin, tapi berapa persennya saya gak tau, cuma sangat meningkat dan saya melihat ada beberapa perusahan mobil yang jual mobil non listrik sepertinya penjualannya terkoreksi,” jelas dia.
7. Pemegang saham Vale
Pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79 persen. Sedangkan, Holding BUMN tambang MIND ID menggenggam 20 persen saham dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15,03 persen. Lalu, kepemilikan publik di Vale sebesar 21,18 persen.
Jika Vale, 14 persen sahamnya Vale resmi diambil MIND, maka kepemilikan negara di perusahaan nikel ini menyentuh 54 persen.
“Kita berharap minggu depan, secepatnya lah. Nah, makanya sejak awal negosiasi Vale, opsinya dua. Dan kalau ini terjadi kita bangun ekosistem sama sama, mendorong pertumbuhan,” beber Erick.
(Taufik Fajar)