JAKARTA - Harta kekayaan 50 orang terkaya di Hong Kong 2024 mengalami penurunan. Perekonomian Hong Kong tumbuh sekitar 3,2% pada tahun 2023, yang didukung oleh peningkatan sektor pariwisata dan konsumsi.
Kondisi ini pulih sedikit lambat akibat pasca pandemi di tengah sektor properti yang stagnan dan ekspor yang lemah. Hal ini berpengaruh terhadap harta kekayaan sejumlah miliarder di sana.
Berdasarkan data Forbes, Minggu (25/2/2024), kekayaan bersih kolektif dari 50 taipan terkaya Hong Kong mengalami kontraksi sebesar 9% menjadi USD296 miliar setara dengan Rp4.572 triliun (Kurs Rp15.446 per USD).
Secara keseluruhan, harta kekayaan 30 orang terkaya Hong kong mengalami penurunan pada tahun 2024. Li Ka-shing, yang mempertahankan posisi utama bahkan ketika kekayaan bersihnya turun menjadi USD36,2 miliar etara dengan Rp559,17 triliun.
Saham pengembang properti milik Li Ka-shing, CK Asset Holdings, telah menurunkan harga proyek perumahannya sekitar sepertiga dari tahun lalu untuk meningkatkan permintaan.
Sementara itu, Taipan real estat Lee Shau Kee tetap di posisi kedua, dengan kekayaan bersihnya yang juga turun menjadi USD27 miliar setara Rp417 triliun. Meskipun, kinerja utilitas gas dan bisnis hotelnya lebih baik, saham Henderson Land milik Lee Shau Kee turun sekitar 30%.
Selanjutnya, di posisi ketiga, maestro properti dan perhiasan, Henry Cheng, harta kekayaan bersihnya turun hampir USD7 miliar menjadi USD22,1 miliar setara Rp341,37 triliun di tengah melambatnya permintaan dari China daratan.
Hal itu juga berdampak bagi Wong Man Li, pembuat sofa dan tempat tidur Man Wah Holdings, yang kekayaannya mengalami penurunan terbesar tahun ini menjadi USD2 miliar setara Rp30,89 triliun.
Tahun ini, ada tiga wajah baru yang muncul dalam daftar orang terkaya di Hong Kong. Pertama, Solina Chau, pendiri dan pemimpin Horizons Ventures, perusahaan investasi yang didukung oleh Li Ka-shing. Chau juga terkenal karena membuat taruhan awal yang sukses di Facebook (sekarang Meta) dan Zoom.
Kemudian ada Chow Shing Yuk, yang debut setelah perusahaan logistik Lalatech Holdings yang dipimpinnya mengajukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Hong Kong tahun lalu. Keluarga Keswick dari Jardine Matheson Holdings juga masuk ke dalam daftar setelah melakukan restrukturisasi kepemilikan ilang grup yang kompleks.
Satu-satunya yang kembali dalam daftar orang terkaya adalah Silas Chou, seorang investor awal di Michael Kors, yang memiliki kekayaan sebesar USD2,6 miliar setara Rp40,16 triliun bersama keluarganya.
Namun, ada juga tiga nama yang tidak lagi masuk dalam daftar tahun ini. Maestro kasino Lawrence Ho, yang telah menjadi bagian dari daftar selama satu dekade, keluar karena bisnisnya, Melco International Development, terpengaruh oleh aksi jual di industri yang lebih luas. Selain itu, ilmuwan komputer dan miliarder AI Tang Xiao'ou, salah satu pendiri SenseTime, meninggal pada usia 55 tahun pada bulan Desember lalu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)