Berkurangnya produksi beras di banyak negara akibat anomali cuaca akhirnya membuat setiap negara mengamankan terlebih dahulu ketersedian pangan di dalam negeri dan membatasi impor keluar. Indonesia yang juga menjadi negara importir beras juga harus menerima dampak dari adanya fluktuasi harga beras tersebut.
"Dampak El nino juga terasanya sekarang juga. Di beberapa wilayah juga bukan hanya panas, tapi beberapa daerah juga banyak yang terendam banjir. Dampak dari India (pembatasan ekspor) ini cukup signifikan orang mengamankan secure stock masing-masing dari beberapa negara," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan harga beras dunia saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi USD670 perton, dari harga sebelumnya USD460 perton.
"Ini semuanya akan di adjust menjadi harga pokok produksi, kalau naik artinya harga naik tetapi yang paling penting adalah menjaga daya beli masyarakat," kata Arief saat ditemui MNC Portal di Pasar Cipinang beberapa waktu lalu.
(Taufik Fajar)