JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulogmasih terus mengecek persediaan beras dan melakukan usaha-usaha untuk menstabilkan harga beras.
Harga beras yang masih tinggi kian meresahkan masyarakat. Pasalnya, beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, sehingga harganya yang terus naik akan sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan catatan Okezone, Minggu (5/2/2024), berikut 6 fakta susah cari beras hingga harga beras:
1. Beras Impor Susah Didapat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) curhat susahnya mencari pasokan beras dari luar negeri seperti negara-negara produsen beras. Dirinya mengatakan, hal ini berbeda dengan sebelumnya di mana hampir tiap negara produsen beras menawarkan ke Indonesia.
"Kita tahu kalau dulu banyak yang menawarkan pada kita misalnya beras, hampir semua negara produsen beras menawarkan berasnya kepada kita, sekarang ini kita mencari beras ke negara-negara produsen, itu juga tidak gampang dan tidak mudah," ujar Jokowi saat Rapim TNI Polri di Cilangkap, Jakarta Timur.
Jokowi menambahkan, banyak negara yang menyetop ekspor bahan pangannya, termasuk beras. Menurutnya sikap untuk tidak mengekspor beras berkaitan dengan perubahan iklim hingga gangguan rantai pasok.
"Semuanya sekarang ini ngerem untuk tidak ekspor bahan pangannya, baik gandum maupun beras, akibat perubahan iklim, akibat perubahan cuaca dan gangguan rantai pasok," kata Jokowi.
2. Keadaan Politik dan Ekonomi Global Pengaruhi Impor Beras
Dalam rapim Jokowi mengingatkan TNI Polri bahwa tantangan global merupakan tantangan yang paling sulit dihadapi. Sebab, tantangan ini dapat berdampak signifikan terhadap situasi ekonomi dan sosial di dalam negeri.
"Tantangan global yang sangat rumit, juga bisa berdampak signifikan pada situasi ekonomi dan situasi sosial di dalam negeri. Kita tahu ketidakpastian ekonomi masih belum jelas, masih belum pasti, geopolitik dunia juga sulit dihitung, sulit dikalkulasi," ujar Jokowi.
"Lanskap ekonomi, lanskap politik dunia juga sulit dikalkulasi, sulit dihitung. Kita tahu konflik Ukraina belum selesai, datang konflik Gaza, ada tambahan Yaman, sehingga menyebabkan inflasi pangan melanda dunia," tukasnya.
3. Harga Beras Turun di Beberapa Tempat
Perum Bulog mencatat pasokan beras di beberapa pasar tradisional mendekati normal. Salah satunya di Pasar Johar, Karawang.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memantau langsung kondisi stok beras di Pasar Johar Karawang. Menurutnya, tambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton per hari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal sebagaimana biasanya.