MALANG - Penerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) mengeluh naiknya harga pangan. Hal ini diungkap warga saat antre bansos PKH di halaman Kantor Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Warga Kelurahan Polehan, Mariyati mengaku menerima bantuan Rp1,2 juta dari program PKH. Bantuan itu merupakan alokasi bansos untuk tiga bulan sekali yang cair di awal tahun 2024.
"Dapat 1,2 juta, ini pertama di tahun 2024 ini. Sebelumnya juga sering dapat, (informasi bantuan) dikasih tahu kelurahan, disuruh ngambil di sini," ungkap Mariyati, ditemui MPI pada Jumat (1/3/2024).
Dia mengaku, uang bansos dari pemerintah itu bakal dialokasikan untuk belanja kebutuhan pokok sembako, guna memenuhi usaha dagang makanan yang dijualnya. Apalagi saat ini beras, telur, hingga gula naik menjelang Ramadhan.
"Ya sangat membantu tahu sendiri harga sembako sekarang pada mahal, beras naik, telur naik, gula juga naik. Beras mahal, makan nasinya dikurangi, kalau lauk gitu mungkin bisa disiasati yang lain," ucapnya.
Di sisi lain, warga penerima bansos Muhammad Syafi'i mengutarakan, ia mengaku masih bersyukur mendapat bansos dari pemerintah. Dana bansos ini nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli sembako.
"Mau dipakai kebutuhan sehari-hari, belanja sembako. Alhamdulillah disyukuri dapat 600 ribu, meski pas-pasan," ungkap Syafi'i, warga Kelurahan Blimbing ini.
Pria berusia 63 tahun ini menambahkan, di tengah mahalnya harga sembako, ia masih terbantu dengan bansos yang diterima dan dibantu oleh anaknya. Dirinya mengaku sang anak masih beberapa kali membantu kebutuhan makannya.
"Kalau makan ada dari anak saya, ya beberapa kali saja. Disyukuri saja, meski memang berat," tukasnya.
(Feby Novalius)