Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Suntik Rp250 Miliar, BJBR Resmi Jadi Pengendali Bank Bengkulu

Pika Piqhaniah , Jurnalis-Kamis, 07 Maret 2024 |14:03 WIB
Suntik Rp250 Miliar, BJBR Resmi Jadi Pengendali Bank Bengkulu
Bank BJB suntik dana Bank Bengkulu (Foto: MPI)
A
A
A

BENGKULU - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) resmi menjadi pengendali Bank Bengkulu setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses Kelompok Usaha Bank (KUB) telah selesai dilakukan.

Selain itu sudah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) efektif per 1 Maret 2024 dan telah disahkan Kemenkumham pada tanggal 1 Maret 2024 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

Bank Bengkulu juga telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023, di mana salah satu keputusannya mengangkat Beni Harjono menjadi Direktur Utama Bank Bengkulu dan Iswahyudi sebagai Direktur Bisnis Bank Bengkulu.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, diharapkan setelah RUPST, Bank Bengkulu dapat langsung fokus untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat sinergi dengan Bank BJB.

"Diharapkan kinerja yang berjalan positif dapat terus ditingkatkan," ujarnya, Kamis (7/3/2024).

Bank Bengkulu diketahui membukukan kinerja keuangan positif sepanjang 2023 dengan total aset Bank Bengkulu tumbuh 4,20% year on year (yoy) menjadi Rp9 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp8,7 triliun dan mencatatkan laba bersih unaudited Rp82,95 miliar.

Kemudian dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Bengkulu meningkat 1,45% menjadi Rp7 triliun dari periode 2022 yang berada di angka Rp6,95 triliun. Performa kinerja Bank Bengkulu tahun 2023 dicerminkan juga dengan nilai rasio ROA (Return on Asset) sebesar 1,27 % , nilai rasio ROE (Return On Equity) sebesar 6,79%, dan nilai rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) menguat sebesar 26,46% seiring dengan penguatan permodalan industri perbankan khususnya Bank Bengkulu yang per 31 Desember 2023 total modal inti adalah sebesar Rp1,26 triliun.

Sementara itu ndengan terpilihnya direksi baru yang definitif, diharapkan menjadi langkah awal yang monumental dalam mewujudkan mimpi besar sinergi BPD untuk memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia serta peningkatan eksistensi BPD sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

“Dengan sokongan bank bjb, BPD yang bergabung dengan KUB bank bjb tentu akan terdampak positif dalam mengakselerasi kualitas layanannya serta dapat lebih efisien mengenai pengeluaran capital expense melalui penggunaan bersama atas berbagai pengembangan infrastruktur yang telah bank bjb lakukan,” tegas Yuddy.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement