Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Awal 2024, Transaksi Bitcoin Cs Sudah Tembus Rp48,8 Triliun

Nurul Amirah Nasution , Jurnalis-Jum'at, 08 Maret 2024 |18:34 WIB
Awal 2024, Transaksi Bitcoin Cs Sudah Tembus Rp48,8 Triliun
Transaksi Bitcoin Cs (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Transaksi dan jumlah investor kripto di Indonesia meningkat pada awal 2024. Per Januari 2024, total investor aset kripto berjumlah 18,83 juta orang, mengalami peningkatan 320 ribu investor dibandingkan bulan sebelumnya.

"Sedangkan, total akumulasi nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 tercatat berjumlah Rp48,82 triliun,” ucap Dewan Komisioner Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan Hasan Fawzi di Jakarta.

Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan, angka ini akan terus bertambah melihat sedang masifnya perkembangan kripto di Indonesia.

“Total transaksi kripto tahun 2024 kemungkinan akan lebih besar dari pada tahun 2023. Saat ini saja total transaksi kripto di Indonesia sudah 33% dari tahun sebelumnya," ujarnya.

Bappebti juga sudah menargetkan jika total transaksi tahun ini dapat menembus Rp800 triliun seperti tahun 2021 kemarin. "Tidak menutup kemungkinan hal ini dapat terjadi. Terlebih tahun ini akan ada halving Bitcoin dan altcoin seasons,” ucapnya.

Dia menjelaskan, banyaknya potensi yang dapat digali di Indonesia. Terutama, Indonesia akan mengalami lonjakan bonus demografi di tahun 2045. Sifat masyarakat Indonesia yang FOMO (fear of missing out), dapat menjadi sebuah pemicu untuk meningkatkan transaksi kripto di Indonesia.

“Penduduk Indonesia pada dasarnya berani untuk mencoba hal-hal yang baru dan takut tertinggal sebuah tren. Terlebih, menurut data dari BPS, 69% penduduk Indonesia berada di rentang usia 15 hingga 64 tahun. Maka dari itu, adanya halving ini dapat menarik peningkatan minat dalam investasi kripto, sejalan dengan pola perilaku masyarakat yang dinamis dan cenderung mengikuti perkembangan teknologi,” katanya.

Tak hanya adanya populasi yang memadai, dia juga mengatakan dukungan dari regulator juga sangat mempengaruhi perkembangan dan peningkatan aset kripto di Indonesia.

“Saat ini, regulator di Indonesia sudah sangat membuka diri bagi industri kripto sehingga menciptakan ekosistem kripto yang sehat. Berdasarkan pernyataan resmi yang saya dengar dari DK OJK, Bapak Hasan Fawzi, OJK, sebagai lembaga yang nantinya mengatur industri kripto Indonesia akan menggandeng otoritas dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia dan Dubai (Uni Emirat Arab) untuk menyempurnakan kerangka kebijakan pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto,” katanya.

Oscar juga menekankan bahwa pengaruh media dan artikel di internet mengenai halving Bitcoin turut memainkan peran penting dalam menarik minat masyarakat terhadap aset kripto. Semakin banyak informasi yang tersedia, semakin tinggi kesadaran masyarakat akan peluang investasi yang ada.

“Apalagi saat ini Bitcoin sudah menembus Rp1 miliar dan belum terjadi halving. Tentunya, angka ini akan meningkat sejalan dengan fenomena halving Bitcoin. Hal ini membuktikan jika aset kripto merupakan salah satu aset investasi yang menjanjikan dan memiliki return yang tinggi,” ucapnya.

Tak hanya Bitcoin, dia juga menjelaskan bahwa koin-koin lain seperti Ethereum turut menguat dan menyebabkan terjadinya altcoin seasons, sebagaimana yang terjadi pada periode halving sebelumnya.

“Bagi investor yang berkeinginan berinvestasi tetapi biayanya terbatas, cenderung akan beralih untuk membeli altcoin yang harganya lebih terjangkau. Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan terhadap altcoin dan harga mereka ikut meningkat. Fenomena ini menambah dinamika pasar kripto, memberikan opsi diversifikasi investasi bagi para pelaku pasar,” ucapnya.

Dia mengatakan adanya opsi diversifikasi ini memberikan para investor kesempatan yang lebih luas untuk mulai terjun di dunia kripto. Hal ini membuka pintu bagi mereka yang mungkin sebelumnya merasa terbatas oleh kendala biaya untuk mulai berinvestasi, sehingga dapat melahirkan para investor baru dan meningkatkan total transaksi kripto di Indonesia.

“Salah satu teknik investasi yang dapat menguntungkan para investor yaitu dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA). Teknik DCA ini dapat membantu para investor untuk mendapatkan harga Bitcoin yang terbaik," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement