Para calon pemain timnas harus melalui seleksi kriteria tinggi dan berat badan, serta memiliki skil teknik, fisik dan attitude yang baik, disiplin dan percaya diri. Proses seleksi di Yogyakarta dilangsungkan dengan melakukan pertandingan seperti jumlah tim sebenarnya yaitu 11 lawan 11 pemain.
“Di Yogyakarta kita melakukan seleksi dengan pertandingan 11 lawan 11. Di sana kita melihat bagaimana individual taktikal mereka, grup taktikal, dan tim taktikal mereka. Termasuk melihat skill mereka,” ucap Indra.
Indra Sjafri sendiri mengaku kagum dengan antusiasme anak-anak muda peserta seleksi timnas U-17 dan U-20 untuk wilayah Jateng-DIY dan sekitarnya. Jumlah peserta yang mencapai lebih dari 1.500 pemain menjadi terbanyak saat ini dari penyelenggaraan seleksi.
Terkait kerja sama dengan Pos Indonesia, yang belakangan punya wajah baru berupa logo yaitu PosIND, Indra menjelaskan kehadiran Pos sangat berarti untuk mendukung sepak bola Tanah Air.
“Baru kemarin Sekretaris Jenderal PSSI, Deputi Sepak Bola PSSI hadir di Kantorpos di Pasar Baru, Jakarta. Ada rencana kerja sama untuk delivery barang dari FIFA yaitu bola. Selain itu juga untuk seleksi di Yogya, mereka mau melihat bagaimana Pospay berperan. Setelah ini mungkin akan ada bentuk kerja sama yang kemungkinan PT Pos Indonesia bisa men-support sepak bola Indonesia,” katanya yakin.
Indra Sjafri tidak menampik ada ikatan emosional antara dirinya dan PosIND. Yak arena Indra Sjafri muda pernah menjadi karyawan PosIND di Padang. Tidak berlebihan bila PosIND pun melihat sosok Indra Sjafri sebagai orang yang punya semangat, dengan motivasi yang kuat, disiplin dan terutama sangat pas mejadi panutan (role model) bagi generasi muda.