Sementara jumlah transaksi yang tercatat mencapai 30,42 juta transaksi. Sementara untuk nilai transaksi, Juwita menyebut mencapai sekira Rp33 miliar.
Tetapi, Juwita menyebutkan, masalah jarak ini tidak akan menjadi masalah. Karena penambahan agen BRILink juga pasti akan melakukan kalkulasi terhadap pasarnya sebelum membuka gerainya.
"Ruang untuk tumbuh dan berkembang masih terbuka," kata dia.
Salah satu agen BRILink di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Dwi Indrawati menjelaskan, jarak antara gerai miliknya dengan agen BRILink lainnya memang tidak jauh. Walau begitu, dirinya tidak mengaku khawatir dengan hal tersebut.
"Ada ibu-ibu ke sini, mau ambil (tarik) uang sekian Rupiah. Katanya di depan enggak ada (uang cash-nya). 'Oh ya mari. Sini silakan bu', saya bilang begitu," ucap dia.
Terlebih, kata dia, saat ini persaingan kian ketat. Di mana marak konter isi pulsa yang juga menyediakan layanan transaksi yang sama seperti yang dia sediakan.
"Konter-konter juga sekarang menyediakan jasa transaksi. Bahkan, ada konter yang memampang banner dengan biaya transfer lebih murah dari kita," jelas dia.
Kendati demikian, dia mengaku tidak gentar. Bermodal sebagai agen resmi dari BRI, dia yakin BRILink miliknya akan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat.
"Kita menang, punya EDC. Konter tidak melayani tarik tunai, karena biasanya mereka terhalang dengan permodalan. Apalagi orang punya pinjaman di BRI, pasti nyarinya yang BRI juga," ucap dia.
(Widi Agustian)