Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Menghadap Jokowi Usai Sidang MK, Bahas Apa?

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Jum'at, 05 April 2024 |19:06 WIB
Sri Mulyani Menghadap Jokowi Usai Sidang MK, Bahas Apa?
Sri Mulyani Usai Dipanggil Jokowi di Istana Presiden. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa menteri kabinet menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, sore ini.

Ditemui usai pertemuan tersebut, Sri Mulyani mengaku membahas mengenai pagu indikatif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Sore hari ini saya bersama dengan Menko Perekonomian dan Menteri Bappenas membahas pagu indikatif untuk APBN 2025," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa RAPBN 2025 yang merupakan APBN pertama untuk pemerintah baru saat ini masih disusun sesuai dengan siklus dari APBN yang dimulai dengan pembahasan mengenai kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal.

"Nah hari ini adalah tahapan untuk memberikan indikasi mengenai pagu indikatif untuk kementerian lembaga. Tadi telah dilaporkan bahwa untuk tahun 2025, kita memulai dengan tantangan yang kemungkinan dihadapi baik dari sisi global, baik sisi ekonomi seperti terjadinya kenaikan suku bunga, inflasi dan juga dari arus modal terpengaruh. tensi dari geopolitik, juga adanya tren seperti digitalisasi, climate change dan demografi yang semakin aging," jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk mencapai high-income country, maka untuk RAPBN 2025 akan tetap dikelola dan difokuskan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tantangan struktural.

"Yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu fokus dari kebijakan fiskal 2025 untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan well-being atau kesejahteraan dan konvergensi kesejahteraan dan kemajuan antardaerah," kata Sri Mulyani.

"Untuk beberapa fokus seperti hilirisasi, transformasi hijau, pembangunan infrastruktur, SDM unggul, inklusivitas dan reformasi birokrasi akan tetap dilakukan," sambungnya.

Presiden Jokowi, kata Sri Mulyani, juga meminta untuk tetap berkomunikasi dengan pemerintah baru. Sehingga, katanya, pemerintah baru bisa pada tahun pertama langsung melaksanakan program-program yang menjadi prioritas yang sudah disampaikan.

Sri Mulyani juga menyebut bahwa pada pertemuan tersebut juga disepakati untuk menjaga defiist di bawah 3% akan tetap dipegang. Agar disiplin dari APBN, katanya, bisa terjaga serta meningkatkan kualitas dan stabilitas. Sehingga pemerintah baru bisa fokus deliver program-program prioritas.

"Kemudian, untuk berbagai program terutama di bidang-bidang SDM seperti pendidikan, kesehatan dan pelrindungan sosial, diyakinkan bahwa itu sudah mewadahi berbagai program-program yang menjadi prioritas dari pemerintah yang akan datang," kata Sri Mulyani.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga menyebut bahwa pemerintah akan terus melakukan penajaman terhadap berbagai design postur APBN 2025. Sebab, katanya, saat ini masih dalam masa transisi krusial.

Namun, lanjutnya, tetap menjaga proses politik secara proper dan baik. Sehingga, katanya, tidak akan menimbulkan persoalan mengenai persepsi maupun legitimasi dari proses penyusunan APBN tersebut.

"Jadi APBN 2025 tetap akan kita susun komunikasi dengan transisi dengan pemerintah baru akan dilakukan. Posturnya tetap melihat kepada program-program prioritas yang memang akan dilaksanakan pemerintahan baru ini. Postur akan tetap menjaga yang disebut disiplin dan kebijakan fiskal yang hati-hati, termasuk defisit yang di bawah 3%," ungkapnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement