JAKARTA - Harga emas dunia kembali naik pada perdagangan Kamis waktu setempat. Hal ini setelah data harga produsen Amerika Serikat lebih lemah dari perkiraan yang berarti meningkatkan harapan penurunan suku bunga tahun ini.
Harga emas dunia yang selalu melambung juga karena kekhawatiran geopolitik yang terus berlanjut menambah kilau logam tersebut.
Harga emas di pasar spot tercatat naik 1,1% menjadi USD2,360.52 per ounce. Harga emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa untuk sesi ke delapan berturut-turut sejak Selasa kemarin. Sedangkan emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi pada USD2,372.7.
Pengamat Pasar Uang dan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas melonjak salah penyebabnya tensi gejolak geopolitik baik di Timur Tengah dan Eropa. Sehingga para investor kembali melakukan pembelian terhadap harga emas.
"Untuk fundamental murninya, setelah melihat data tenaga kerja di hari jumat begitu bagus, maka bank sentral as kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga secepatnya di bulan Juni," kata Ibrahim seperti dikutip Jumat (12/4/2024).
Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) naik 0,2% bulan ke bulan di bulan Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
"Data PPI dirilis sedikit lebih rendah dari perkiraan dan hal ini tetap menghidupkan harapan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun – sebagai hasilnya harga emas naik,” kata David Meger, Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.