BOGOR - Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) keripik bakso goreng (basreng) Rena Regina kini merasakan buah manis usahanya. Padahal, awalnya dia hanya untuk mengisi waktu luang dan malah merasakan banjir cuan.
Rena Regina terjun berwirausaha pada 2017, awalnya dia berjualan camilan lidi-lidian pedas. Namun, dia mendapatkan permintaan basreng pedas dan langsung menyanggupinya.
Padahal, dirinya belum pernah membuat basreng sebelumnya. Namun, hanya bermodalkan belajar secara otodidak dia bisa bisa menghasilkan basreng dengan cita rasa yang lezat.
"Saya jualan lidi-lidian untuk mengisi waktu luang. Itu berjualan ke teman-teman yang bekerja di pusat perkantoran di Jakarta. Saat itu mereka memesan untuk dibuatkan basreng dan saya langsung buat," ucap Rena saat ditemui Okezone belum lama ini.
Ternyata, keripik basreng buatannya mendapatkan sambutan hangat dari pelanggan. Usahanya itu menyebar dari mulut ke mulut yang membuat banyak yang tahu.
"Jadi, banyak pelanggan dari pekerja di perkantoran di Jakarta. Dalam dua hari omzet bisa mencapai Rp1,2 juta," katanya.

Hampir Gulung Tikar karena Pandemi Covid-19
Rena menuturkan usahanya pernah hampir gulung tikar saat pandemi covid-19 karena penjualan merosot drastis. Namun, dia tetap mencoba bertahan di masa-masa sulit tersebut.
"Pemasukan hanya 30% saat covid-19,"katanya.
Tidak hanya itu tantangan usahanya. Pasalnya, persaingan dagang yang sangat ketat menjadi ujian yang harus Rena hadapi agar usahanya tetap bertahan.
"Tiba-tiba banyak yang meniru usaha saya. Saya tidak masalah. Terpenting, saya menjaga kualitas produk agar tetap lebih unggul dari segi rasa," ujarnya.