Melebarkan Sayap Berkat Permodalan dari KUR
Rena pun memanfaatkan permodalan dari kredit usaha rakyat (KUR) BRI untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, pada 2023 dia memanfaatkan KUR dengan nominal Rp50 juta.
"Itu untuk tambahan modal untuk membeli bahan baku dan alat-alat produksi," ucapnya.
Dia pun cukup tepat memanfaatkan tambahan permodalan itu. Sebab, usahanya dapat berkembang pesat karena makin tingginya orderan basreng yang membuat omzet meningkat pesat.
"Langganan saya toko-toko frozen food di Jakarta, Depok, dan Bogor. Omzet kini dalam satu bulan rata-rata Rp30 jutaan," ucapnya.
Saat ini dirinya bisa memperkerjakan lima orang karyawan. Awalnya, dia merintis usaha seorang diri dan dibantu suami saat sedang libur bekerja.
"Suami saat ini sudah membantu penuh. Sebab, dia baru berhenti kerja delapan bulan lalu," katanya.
KUR BRI
Dilansir dari laman BRI, KUR cukup ringan buat pelaku UMKM. Dengan suku bunga pinjaman hanya 6% efektif per tahun, KUR tentunya sangat meringankan para pelaku UMKM. KUR pun dibagi dari beberapa pilihan, yakni KUR Mikro BRI, KUR Kecil BRI, dan KUR TKI BRI.
Untuk syarat dan ketentuan masing-masing KUR itu berbeda-beda. KUR Mikro BRI syaratnya, maksimum pinjaman sebesar Rp50 juta per debitur. Itu dengan jenis pinjaman kredit modal kerja (KMK) dengan maksimum masa pinjaman 3 tahun dan kredit investasi (KI) dengan maksimum masa pinjaman 5 tahun yang bebas biaya administrasi dan provisi.
KUR Kecil Bank BRI syaratnya pinjaman Rp50 juta sampai Rp500 juta. Itu dengan jenis pinjaman KMK maksimum masa pinjaman 4 tahun dan KI dengan maksimum masa pinjaman 5 tahun yang mana agunan sesuai peraturan bank.
KUR TKI Bank BRI syaratnya maksimal pinjaman Rp25 juta berdasarkan ketentuan pemerintah dan bebas biaya administrasi serta provisi. Maksimum pinjaman tiga tahun atau berdasarkan pada masa kontrak kerja yang dikhususkan untuk penempatan pekerja di Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.
BRI Terus Maksimalkan Program KUR untuk Bantu UMKM Naik Kelas
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mendapatkan alokasi KUR terbesar untuk tahun 2024, yakni Rp165 triliun meskipun tercatat lebih rendah dibandingkan target pada 2023 sebesar Rp194,4 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat memenuhi target tersebut. Hal itu mengingat saat ini BRI sudah memiliki infrastruktur yang memadai serta sumber pertumbuhan baru melalui Ekosistem Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM.
"Dari sisi infrastruktur, saat ini BRI telah memiliki BRISPOT (aplikasi tenaga pemasaran mikro) yang harus dioptimalisasikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan tenaga pemasar (mantri). Selain itu kami juga akan mengoptimalkan potensi dari ekosistem model bisnis baru seperti PARI dan Localoka,” kata Supari dalam keterangan resmi.
Pada 2023 lalu, BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan untuk sektor produksi dengan proporsi mencapai 57,38%.
(Dani Jumadil Akhir)