Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Subsidi Energi Bakal Bengkak Imbas Perang Iran-Israel

Atikah Umiyani , Jurnalis-Selasa, 16 April 2024 |17:10 WIB
Subsidi Energi Bakal Bengkak Imbas Perang Iran-Israel
Subsidi energi bakal bengkak imbas serangan iran (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Selain itu, Arifin menuturkan, setiap kenaikan harga minyak per USD1, maka subsidi dan kompensasi untuk BBM bisa naik sekitar Rp3,5 sampai Rp4 triliun.

"Belum lagi kalau Rupiah tiap naik 1 dolar 100 rupiah juga cukup besar. Makanya kita harus hemat energi, efisiensi energi ini harus terus di canangkan di kerjain dan diprogramkan," tutup Arifin.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji Jjuga telah mengungkapkan harga minyak mentah atau Indonesia crude price (ICP) diprediksi bakal meroket hingga USD100 per barel imbas memanasnya perang antara Iran-Israel.

Tutuka mengatakan, naiknya ICP itu tentunya bakal berdampak terhadap anggaran subsidi serta kompensasi Bahan Bakar Minyak dan LPG 3 Kg. Sebab, melonjaknya ICP itu lebih besar dari asumsi ekonomi makro yang dipatok dalam APBN 2024 sebesar US$82 per barel.

Tutuka bilang, apabila ICP sesuai dengan perkirakan yakni USD100 per barel dengan kurs Rp15.900, maka subsidi dan kompensasi BBM naik menjadi Rp250 triliun dari sebelumnya yang saya lihat sekarang diasumsikan dalam APBN 2024 sebesar Rp161 triliun. Kemudian untuk LPG menjadi Rp106 triliun dari asumsi dalam APBN 2024 sebesar Rp83,3 triliun.

"Nah tentunya totalnya ini akan sangat besar kalau kita totalkan itu bisa sampai Rp213 triliun, total subsidi kompensasi baik BBM maupun LPG. Nah kalau (ICP) naik ke USD110 ini akan menjadi jauh lebih besar totalnya," terang Tutuka.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement