JAKARTA - Pemerintah Malaysia melanjutkan pengurangan subsidi bensin pada tahun ini. Subsidi yang akan dikurangi pada bahan bakar RON 95.
Menteri Perekonomian Rafizi Ramli menyampaikan Malaysia akan terus mengurangi subsidi bensin untuk mengurangi defisit fiskal. Kebijakan tersebut dalam jalur yang tepat untuk memusatkan bantuan bagi masyarakat miskin.
“Kami berpegang teguh pada itu,” katanya, dilansir dari Malaymail, Kamis (18/4/2024).
Oleh karena itu, Malaysia bermaksud menghapuskan subsidi menyeluruh untuk bahan bakar RON 95, yang merupakan varian bensin yang paling banyak digunakan dan ekonomis. Adapun negara bisa menghemat RM81 miliar atau setara Rp275 triliun yang dibelanjakan untuk subsidi pada tahun lalu.
“Untuk mencapai target fiskal sebesar 4,3% ada jangka waktu tertentu yang harus dipatuhi. Jika tidak, dolar dan sen akan melemah,” kata Rafizi.
Tahun lalu, Rafizi mengumumkan bahwa program subsidi bensin RON 95 baru untuk menggantikan kebijakan menyeluruh akan diberlakukan tahun ini.
Dirinya menegaskan kembali bahwa model yang ada saat ini telah memungkinkan 20% rumah tangga teratas (T20) menjadi 53% penerima, dan dianggap tidak berkelanjutan.
Seperti diketahui, Ringgit telah terdepresiasi sekitar 4% tahun ini dan mendekati level terendah sejak krisis keuangan Asia tahun 1998 pada hari Selasa.
Meskipun nilai Ringgit mengalami penurunan, Rafizi tidak terlalu mengkhawatirkan kinerja ringgit, dan menyatakan bahwa hal tersebut tidak menghalangi minat investor asing atau menghambat aspirasi pemerintah.
“Sejauh menyangkut Kementerian Perekonomian, kami tidak melihat fluktuasi ringgit mulai berdampak negatif pada restrukturisasi jangka panjang kami,” kata Rafizi.
(Feby Novalius)