“Sekjen PBB juga sudah meminta semua pihak untuk menahan diri dan sedang berusaha untuk mengendalikan eskalasi situasi. Sebelumnya, Iran juga menyatakan masih menunggu statement dari PBB. Jadi para pemimpin relatif statement-nya sama, hindari eskalasi,” kata dia.
Menurut Airlangga, investor memiliki tingkat kepercayaan yang baik terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Perekonomian nasional juga diperkirakan tetap tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun ini.
“Indonesia jauh di atas perkembangan ekonomi global (yang diperkirakan tumbuh 3,2 persen pada 2024). Ekonomi global diperkirakan flatten atau tetap, sedangkan Indonesia 5,1 persen di 2025. Negara berkembang pun rata-rata (ekonomi tumbuh) di 4,2 persen,” kata dia.
Menurut Airlangga, ketahanan perekonomian Indonesia juga ditunjukkan dari hasil survei beberapa lembaga pemeringkat salah satunya Moody’s yang dirilis pada 16 April 2024.
Moody’s kembali mempertahankan sovereign credit rating (SCR) Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil.
Lembaga pemeringkat internasional itu menilai bahwa ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil serta berbagai instrumen kebijakan kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Penilaian positif Moody’s atas kinerja perekonomian Indonesia juga sejalan dengan hasil asesmen lembaga rating lainnya, yaitu Fitch dan JCR pada bulan lalu.
Fitch kembali mempertahankan SCR Republik Indonesia pada BBB, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 15 Maret 2024. Sementara JCR juga mempertahankan SCR Republik Indonesia pada BBB+ (investment grade) dengan outlook stabil pada 22 Maret 2024.
(Taufik Fajar)