JAKARTA – Pasangan suami istri Turip dan Tri Susilowati sukses memiliki usaha sembako sekaligus menjadi Agen BRILink. Pencapaiannya itu tidak lepas dari bantuan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI lewat pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Perjalanan hidup Turip memang penuh liku. Dia mengadu nasib ke Jakarta usai lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP). Usianya ketika itu masih 16 tahun.
“Saya lulus SMP langsung merantau ke Jakarta. Saya tinggal di tempat saudara. Saat itu, saya sekalian bekerja di perusahaan es krim. Masih bantu-bantu ikut mengirimkan es krim ke pelanggan, karena kebetulan ada kenalan di situ,” tutur Turip kepada Okezone.com di tempat usahanya, Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Turip sukses menjadi Agen BRILink berkat KUR BRI. (Foto: Tuty Ocktaviany)
Niat Turip ke Jakarta karena ingin mengubah nasib menjadi lebih baik. Kalau tetap di kampung, kata Turip, akan kesulitan mencari pekerjaan.
“Saya asalnya Purworejo, kebanyakan bertani. Keluarga juga Bertani,” ujarnya.
Seiring waktu berjalan, Turip memutuskan untuk menikah di usia 20 tahun. Gadis yang dipinangnya masih satu kampung halaman di Purworejo, Jawa Tengah.
“Saya satu kelurahan sama istri. Ketika usia belia, kita belum pernah ketemu. Ibu ketika SMP di Wonosobo. Waktu saya pulang kampung, baru ketemu sama dia,” katanya.
Setelah menikah, mereka berdua memutuskan untuk mengontrak rumah. Mereka sempat beberapa kali pindah kontrakan sebelum punya sendiri.
“Dapat tempat di sini, awalnya berupa tanah kosong. Lalu kami bangun. Di tempat ini pula, kami buka tempat usaha sembako,” katanya memulai usaha sekitar 2012.
Saat membuka toko, modal awal Turip sebanyak Rp5 juta.
“Dulu niatnya spekulasi. Daripada ibu tidak melakukan kegiatan apa-apa, akhirnya memutuskan membuka toko kebutuhan rumah tangga. Saat itu, anak-anak sudah mulai besar,” kata Turip.
Untuk mengembangkan usaha, Turip mengaku meminjam uang lewat KUR BRI.
“Waktu itu pinjam Rp10 juta. Pinjam KUR dengan durasi angsuran selama satu tahun. Begitu lunas, saya tetap lanjutkan untuk pinjam KUR sampai limitnya habis di Rp500 juta,” katanya.
Selama menjadi nasabah KUR BRI, Turip mendapatkan kesempatan menjadi Agen BRILink pada 2014. Namanya Agen BRILink Turip (Herda Putri).
“Lebih mudah mengajukan sebagai Agen BRILink karena sudah ada pinjaman. Saya mendapatkan manfaat lebih dengan mengambil KUR, saya bisa mengembangkan usaha,” ujar Turip.
Bahkan menariknya berkat KUR BRI, Turip bisa memiliki kos-kosan. “Ada dua tempat. Lokasinya di kawasan Condet dan dekat sini. Kos satunya ada 12 pintu, satunya lagi 11 pintu,” ucapnya.
Turip mengatakan, banyak masyarakat setempat yang memanfaatkan layanan BRILink miliknya. Mereka kebanyakan transfer uang ke kampung, setor pinjaman, membayar cicilan motor, listrik, dan lainnya.
“Dalam sehari, bisa ada 50 transaksi dari nasabah BRILink. Mereka memanfaatkan BRILink karena tidak perlu membayar parkir dan bisa kapan saja. Saya buka dari pukul 06.00 – 22.00 WIB. Kadang tutupnya suka lebih malam,” kata Surip.
Menurut Turip, saat ini usaha BRILink dan sembako masih berjalan imbang. Pasalnya, banyak masyarakat di lingkungannya yang belanja sembako.
“Orang jauh biasanya ke sini juga. Kadang yang pindah ke Tanah Abang juga masih ke sini. Padahal di Tanah Abang banyak Agen BRILink. Mereka sekalian mampir ke tempat kami,” katanya.
Menurut Turip, kesuksesan Agen BRILink terletak pada pelayanan ke nasabah.
“Bermitra dengan BRI bisa sekaligus mendapatkan edukasi. Agen BRILink yang pelayanannya baik, lebih disukai masyarakat. Hikmahnya jadi punya banyak pengalaman sambil silaturahmi juga,” katanya.
Dengan kesuksesannya sekarang, Turip dan Tri Susilowati memang tidak berpuas diri. Mereka ingin bisa memiliki satu tempat kos lagi. Itu lantaran mereka memiliki tiga anak.
“Anak pertama tinggal wisuda. Kedua, sudah lulus SMA dan ketiga baru masuk SMA,” kata Turip yang selalu ingin membahagiakan orangtua.
“Orangtua saya sudah meninggal. Dulu mereka sudah pernah ke sini, melihat apa yang sudah kami raih. Tekadnya ingin membahagiakan mereka yang sudah melahirkan saya. Mereka jangan melihat kita susah, bisa menyakiti mereka juga,” ucap Turip yang masih tetap menjadi distributor es krim.
Di akhir perbincangan, Turip mengucapkan terima kasih kepada BRI yang sudah berjasa selama ini.
“Terima kasih BRI. Sudah berjasa membantu saya seperti sekarang. Semoga masih bisa mengajukan pinjaman lagi dan bersinergi dengan BRI,” ucapnya.
Pemberdayaan UMKM lewat KUR BRI
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ini pula yang dioptimalkan di BRI Kantor Cabang Jakarta Kemayoran.
Menurut Pimpinan Cabang BRI Kantor Cabang Jakarta Kemayoran Yogie Wirawan Murtiono, target penerima KUR di tahun 2024 sebanyak 13.435. Nasabah di Kemayoran dan posisi sampai dengan Februari 2024 sebanyak 13.036 nasabah.
Untuk melakukan pemberdayaan UMKM melalui KUR di wilayah Kemayoran, kata Yogie, dilakukan beberapa upaya.
“Caranya dengan pemberian kredit ke pedagang pasar dan pemberian kredit ke sektor kecil menengah mikro. Selain itu, juga pembentukan cluster pedagang kecil seperti cluster pedagang tempe,” kata Yogie Wirawan Murtiono dihubungi Okezone.com, belum lama ini.
Untuk mendapatkan KUR, kata Yogie, syaratnya tidak sulit.
“Memiliki usaha yang sudah berjalan minimal satu tahun, kelayakan usaha, lalu usaha tidak termasuk dalam negative list dan usahanya harus produktif. Syarat lainnya untuk berkas, ada KTP, SKU dan NPWP. Terakhir, usaha milik sendiri,” ucapnya.
Sementara terkait Agen BRILink, kata Yogie, saat ini jumlah Agen BRILink-nya mencapai 2.266 agen.
“Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2024, target jumlah Agen BRILink sebanyak 2.783 agen. Jumlah saat ini sudah mencapai 2.266 agen. Kekurangan di tahun ini sebanyak 515 agen,” tuturnya.
Menurut Yogie, timnya di BRI KC Jakarta Kemayoran juga terus melakukan upaya dan strategi untuk membantu meningkatkan transaksi di masing-masing Agen BRILink.
“Kami kunjungan dan maintenance ke Agen BRILink dan sosialisasi program-program berhadiah yang sedang berjalan. Termasuk dibuatkan gimmick untuk pembuatan EDC BRILink dan mengajak nasabah untuk menggunakan fasilitas Agen BRILink karena banyak manfaatnya,” tuturnya.
Melihat banyaknya manfaat ketika menjadi Agen BRILink, Yogie pun memaparkan syarat menjadi agen. Menurutnya, syarat untuk menjadi Agen BRILink, antara lain harus memiliki usaha (sudah berjalan minimal satu tahun) dan mempunyai rekening di BRI.
“Jika akan mengajukan mesin EDC, ada hold dana di rekening sebesar Rp3 juta jika nasabah yang akan megajukan BRILink tidak ada pinjaman di BRI,” ucapnya.
Untuk berkas yang harus disiapkan, kata Yogie, fotokopi buku tabungan BRI, fotokopi KTP, Surat Keterangan Usaha (SKU), nomor HP dan E-mail yang sudah terdaftar BRImo, serta NPWP (jika ada).
“Proses untuk menjadi Agen BRIlink sangat cepat, hanya membutuhkan kurang lebih satu minggu,” ucapnya.
Syarat Jadi Agen BRILink
Berikut ini panduannya selengkapnya syarat jadi Agen BRILink, seperti Okezone.com kutip dari laman resmi Bank BRI.
1. Belum menjadi agen dari bank penyelenggara Laku Pandai
2. Memiliki surat keterangan legalitas usaha (sekurang-kurangnya dari perangkat desa) atau SK pengangkatan pegawai tetap atau SK pensiunan
3. Memiliki sumber penghasilan dari kegiatan usaha dan atau kegiatan tetap lainnya minimal dua tahun
4. Memiliki rekening simpanan berkartu di Bank BRI, menyetor uang jaminan sebesar Rp3 juta dan saldo tersebut diblokir selama menjadi agen
5. Memiliki rekening pinjaman di Bank BRI (tanpa harus menyetor uang jaminan) dengan kolektibilitas lancar selama enam bulan terakhir.
6. Pengajuan agen dapat berbentuk perseorangan atau instansi berbadan hukum.
Lantas, bagaimana prosesnya menjadi agen BRILink?
1. Kelengkapan identitas
2. Menjadi nasabah BRI
3. Melengkapi surat izin usaha
4. Pengisian formulir dan proses berkas di uker BRI
5. Proses instalasi perangkat agen BRILink
6. Agen siap melayani.
(Tuty Ocktaviany)