“GoTo senantiasa menjajaki berbagai peluang untuk membuat bisnis lebih efisien agar dapat terus menghemat beban operasional,” ujar Patrick.
Lebih lanjut, setelah mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023, pada kuartal pertama tahun 2024, perseroan mencatatkan EBITDA yang disesuaikan sebesar -Rp102 miliar, atau -0,09% dari GTV, dengan penurunan kerugian sebesar 89%.
Hal tersebut disebabkan oleh pelaksanaan rencana peningkatan investasi untuk ekspansi bisnis Financial Technology GoTo, serta perlambatan yang disebabkan oleh kondisi musiman pada segmen On-Demand Services di bulan Januari dan Februari 2024.
“Faktor-faktor tersebut telah dipertimbangkan sebelumnya, dan GoTo tetap berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024,” pungkas Patrick.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)