Naik Kelas dengan Perbantuan KUR BRI
Wasis tidak menampik usahanya dapat berkembang pesat dengan bantuan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Pasalnya, setelah di mengakuisisi Siomay Gondrong butuh tambahan modal untuk menambah kendaraan operasional.
"BRI benar-benar membantu. Tanpa BRI saya tidak bisa seperti saat ini. Saya awal memanfaatkan KUR pada 2014 sampai saat ini. Nominal pinjaman dari Rp25 juta, Rp50 juta, dan saat ini sudah Rp75 juta," ucapnya.
Dia mengatakan awal usahanya itu dalam satu hari mendapatkan omzet Rp2 jutaan. Akan tetapi, saat ini omzet usahanya itu jauh meningkat sebagai bukti makin berkembang karena banyak pelanggan.
"Saat ini dalam satu hari saya bisa memperoleh Rp7 juta-Rp8 juta," katanya.
BRI Berupaya Bikin UMKM Naik Kelas Lewat Program KUR
BRI mendapatkan alokasi KUR terbesar untuk tahun 2024, yakni Rp165 triliun meskipun tercatat lebih rendah dibandingkan target pada 2023 sebesar Rp194,4 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat memenuhi target tersebut mengingat saat ini BRI sudah memiliki infrastruktur yang memadai serta sumber pertumbuhan baru melalui Ekosistem Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM.
"Kami akan mengoptimalkan potensi dari ekosistem model bisnis baru seperti PARI (Pasar Rakyat Indonesia) dan Localoka ,” kata Supari dalam keterangan resmi.
Pada 2023 lalu, BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan untuk sektor produksi dengan proporsi mencapai 57,38%.
(Dani Jumadil Akhir)