Hal tersebut dibuktikan dengan capaian saldo kas perusahaan 2023 yang meningkat tajam menjadi Rp55,92 triliun. Selain itu, penurunan utang jangka panjang sebesar Rp4,24 triliun serta utang jangka pendek Rp8,53 triliun.
Menurutnya, kinerja ini ditopang oleh beragam inisiatif berupa proactive debt management, pengendalian likuiditas, hingga sentralisasi dan digitalisasi pembayaran.
“PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang tidak hanya andal, tapi juga berkelanjutan. Di tengah upaya transisi energi, PLN terus mengembangkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan dengan menerapkan inisiatif keuangan yang prudent dan kokoh,” paparnya.
Adapun, laba bersih tahun lalu yang dibukukan PLN mencapai Rp 22,07 triliun. Nilai ini satu setengah kali dari torehan 2022 sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.
Darmawan mengatakan, laba bersih 2023 dihasilkan dari pendapatan usaha yang mencapai Rp 487,38 triliun, meningkat Rp 46,25 triliun dari 2022
(Taufik Fajar)