Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun Jadi USD253 Miliar di Kuartal I-2024

Saskia Adelina Ananda , Jurnalis-Rabu, 05 Juni 2024 |11:57 WIB
Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun Jadi USD253 Miliar di Kuartal I-2024
Posisi Investasi Internasional Bank Indonesia. (Foto: BI)
A
A
A

Sementara itu, investasi portofolio dalam bentuk surat utang domestik mencatat aliran keluar seiring meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Penurunan posisi KFLN juga dipengaruhi faktor perubahan lainnya seiring penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah sehingga menurunkan nilai instrumen keuangan domestik.

Posisi AFLN Indonesia meningkat didorong peningkatan investasi penduduk pada berbagai instrumen finansial luar negeri. Posisi AFLN pada akhir kuartal I-2024 tercatat sebesar 485,7 miliar dolar AS, naik 0,4 persen (qtq) dari 483,9 miliar dolar AS pada akhir kuartal IV-2023.

Hampir seluruh komponen AFLN mencatat peningkatan penempatan di luar negeri, dengan peningkatan terbesar pada aset investasi lainnya dalam bentuk simpanan dan piutang usaha.

Peningkatan posisi AFLN lebih lanjut tertahan oleh faktor perubahan lainnya seiring penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

BI memandang perkembangan PII Indonesia pada kuartal I-2024 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal. Hal tersebut tercermin dari rasio PII Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2024 sebesar 18,4 persen, lebih rendah dari 19 persen pada kuartal IV-2023.

Struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang (93,6 persen) terutama dalam bentuk investasi langsung.

Ke depan, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek PII Indonesia dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

Selain itu, Bank Indonesia akan terus memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement