Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pupuk Indonesia Catat Pendapatan dan Penghematan Rp1,3 Triliun

Kristalensi Bunga Nauli Sihite , Jurnalis-Jum'at, 14 Juni 2024 |10:16 WIB
Pupuk Indonesia Catat Pendapatan dan Penghematan Rp1,3 Triliun
Pupuk Indonesia catat penghematan hingga Rp1,3 triliun (Foto: Okezone)
A
A
A

 

JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan kontribusi pendapatan dan penghematan sebesar Rp1,3 triliun. Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, angka tersebut didapat dari 169 inovasi dalam PIIA Summit 2024.

Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa nilai Rp1,3 triliun merupakan kontribusi inovasi ini terdiri dari Rp1,2 triliun berasal dari peningkatan efisiensi atau penghematan dan Rp0,1 triliun berasal dari peningkatan revenue.

“Alhamdulillah di tahun 2024 ini berdasarkan buku 2023 Pupuk Indonesia menduduki posisi nomor tujuh terbesar dunia di industri fertilizer. Tentu ini tidak lepas dari inovasi yang mempunyai direct impact pada profitability,” ujar Rahmad Pribadi, Jumat (14/6/2024).

Rahmad menambahkan, ratusan inovasi dihasilkan oleh 700 karyawan atau inovator, yang terdiri dari karyawan organik, non-organik dan karyawan magang. Inklusivitas ini menjadi bukti bahwa inovasi sudah menjadi habit di lingkungan Pupuk Indonesia.

“Inovasi tidak selalu big bang, tapi bisa juga trial and error yang tentunya membutuhkan persistensi. Tanpa persistensi inovasi ini tidak akan pernah bisa terimplementasi dan tidak akan pernah bisa memberikan direct impact pada laporan keuangan. Alhamdulillah Pupuk Indonesia menunjukkan dua-duanya, kami sudah pernah melakukan big bang innovation yaitu sentralisasi. Kami juga terus melakukan inovasi-inovasi yang sifatnya instrumental. Paling membanggakan adalah persistensi, karena dari tahun ke tahun saya melihat jumlah peserta dan jumlah inovasinya selalu meningkat,” tandas Rahmad Pribadi.

Dalam rangka menjaga budaya inovasi, Pupuk Indonesia bekerjasama dengan Massachusetts Institute of Technology – Industrial Liaison Program (MIT-ILP). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam mewujudkan ketahanan pangan serta memperkuat sebagai pemain utama industri pupuk di tingkat global.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement