Sementara, untuk harga minyak disepakati dengan Komisi VII DPR sebesar 80-85 dolar AS per barel, lifting minyak 600–605 ribu barel per hari, dan lifting gas 1.003 ribu sampai 1.047 ribu barel ekuivalen minyak per hari.
"Ini asumsi yang sudah dibahas, dan sampai hari ini pembahasan dengan Badan Anggaran (DPR) juga melihat secara lebih detail penerimaan negara, proyeksinya tahun depan, dan belanja negara, termasuk belanja negara yang mengakomodasi untuk pemerintahan baru 2025," jelasnya.
Sri Mulyani juga menyampaikan defisit RAPBN 2025 dipatok 2,21–2,8 persen. Angka tersebut menurutnya memberi rentang yang lebih lebar.
"Dan, ini berarti kita akan mampu untuk tetap menjaga fiskal yang prudent, hati-hati dan tetap sustainable, namun pada saat yang sama bisa mengakomodasi program yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan baru 2025," imbuhnya.
(Feby Novalius)