Seperti toko-toko sepeda lainnya, pandemi memicu kehebohan membeli sepeda di University Bicycles. Namun tepat setelah kehebohan itu, penjualan menurun drastis karena stok yang langka. Penyewaan sepeda juga mati karena tak ada orang yang bepergian.
“Maksud saya, kami menjual semuanya, dan kami tidak bisa mendapatkan barang baru. Sekarang, persediaan terlalu banyak dan harga-harga dipangkas. Ini sebetulnya waktu yang tepat untuk membeli sepeda. Tetapi margin keuntungan telah menyusut bagi para penjual. Jadi, toko-toko sepeda kecil benar-benar mengalami kesulitan,” kata Emerson.
Emerson mengatakan, tokonya telah mencapai “titik jenuh”, siapa pun yang menginginkan sepeda telah membelinya. Sekarang dia menjual aksesori seperti baju, helm dan kunci. Tokonya telah kembali ke angka penjualan tahun 2019.
University Bicycles juga memanfaatkan sejumlah pergeseran dalam pola pembelian. Terus tingginya permintaan akan sepeda listrik dan meningkatnya permintaan akan sepeda anak-anak membantunya. Sementara itu gravel bike, yang dirancang untuk dikendarai di jalan beraspal maupun berkerikil, menggantikan posisi road bike sebagai sepeda yang laris.
(Feby Novalius)