Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mekanisme Full Call Auction Dinilai Untungkan Pemodal Kakap, Ritel Bagaimana?

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Selasa, 25 Juni 2024 |17:48 WIB
Mekanisme Full Call Auction Dinilai Untungkan Pemodal Kakap, Ritel Bagaimana?
Mekanisme Full Call Auction. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah investor menyuarakan keluhan terhadap mekanisme perdagangan full periodic call auction (FCA) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Skema transaksi FCA dinilai hanya menguntungkan pemodal kakap dengan barang dan modal yang besar, sehingga berpotensi melahirkan manipulasi terhadap Indicative Equilibrium Volume (IEV) dan Indicative Equilibrium Price (IEP), dua fitur yang disediakan bursa menggantikan bid dan offer.

“FCA ini cuma kuat-kuatan, banyak-banyakan barang, banyak-banyakan modal kita bisa menyetir arah IEP dan IEV.” kata Investor dan Trader, Bernard M. S., dalam Dialog Special iNews, Selasa (25/6/2024).

Bagi Bernard, transaksi FCA justru tidak menghadirkan transparansi, lantaran bersifat ‘blind book’ alias tidak menampilkan kolom permintaan beli (bid) dan penawaran jual (offer).

Belum lama ini BEI telah mengubah ketentuan pencatatan saham dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK). Perubahan ini hanya mengatur pada sejumlah kriteria suatu saham yang masuk dalam ’Special Monitoring’ tersebut.

Skema continuous auction atau lelang berkelanjutan, terang Bernard, justru lebih transparan di mana investor dapat melihat volume perdagangan dalam fitur bid dan offer.

“Jadi kalau FCA ini dinilai lebih efisien, lebih transparan saya sih merasa tidak ada transparansi di sini, kalau mau transparansi continuous aution.” paparnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement