Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.375/USD

Anggie Ariesta , Jurnalis-Selasa, 25 Juni 2024 |15:57 WIB
Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.375/USD
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 19 poin atau 0,12% ke level Rp16.375. Sebelumnya Rupiah berada di Rp16.394 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, meskipun data inflasi bulan Mei cukup menggembirakan, namun data tersebut masih menunjukkan tekanan harga masih relatif tinggi.

Indeks manajer pembelian yang kuat di bulan Juni juga memicu kekhawatiran bahwa kekuatan ekonomi AS akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

“Fokus minggu ini adalah pada data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. Data tersebut akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi sedikit mereda namun tetap jauh di atas target tahunan bank sentral sebesar 2 persen," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (24/6/2024).

Selain itu, para menteri Tiongkok terlihat terlibat dalam dialog dengan para pejabat Jerman mengenai potensi pengurangan atau bahkan pencabutan tarif, yang akan diberlakukan mulai bulan Juli.

Namun Kanada terlihat mempertimbangkan pembatasan impor kendaraan listrik Tiongkok, dan Kanada bergabung dengan AS dan UE. Langkah seperti itu dapat memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Tiongkok dan negara-negara Barat.

Kekhawatiran terhadap Tiongkok telah menjadi beban utama sentimen terhadap pasar Asia dalam beberapa sesi terakhir, terutama jika negara tersebut meningkatkan ketegangan perdagangan dengan negara-negara besar lainnya.

Sentimen terhadap Tiongkok juga berkurang oleh laporan Reuters, yang mengatakan bahwa Pemerintahan Biden sedang menyelidiki perusahaan telekomunikasi besar Tiongkok atas potensi masalah keamanan.

Dari sentimen domestik, Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil pada tahun depan dan tahun-tahun mendatang. Proyeksi ini didorong oleh peningkatan belanja masyarakat, peningkatan investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.

Sedangkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari tahun 2024 hingga 2026. Sedangkan, pertumbuhan rata-rata diperkirakan dapat dicapai meskipun ada tantangan dari meredanya lonjakan harga komoditas, peningkatan volatilitas harga pangan dan energi, dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

Kemudian keberhasilan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar berkat kerangka kebijakan makroekonomi yang kuat dari pemerintah yang membantu menarik investasi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement