“Ini bertujuan menguji dan mengevaluasi kemampuan dalam merespons tumpahan minyak di Filipina dan Indonesia, khususnya pada saat terjadi tumpahan minyak besar di dekat atau di sepanjang garis pantai Filipina maupun Indonesia,” ujarnya.
Latihan utama yang dipimpin oleh Philippine Coast Guard dilaksanakan pada Rabu, 26 Juni 2024 dengan beberapa skenario, termasuk penanggulangan tumpahan minyak, operasi Search and Rescue (SAR), serta pemadaman kebakaran.
“Diharapkan kita semua dapat menunjukkan upaya kerja sama dan komunikasi yang baik selama latihan, sehingga kegiatan Regional Marpolex ini dapat terlaksana dengan aman dan sukses,” kata Jon.
Peserta latihan kali ini meliputi Crew Gabriela Silang OVP-8301 dari Philippine Coast Guard yang terdiri dari 79 orang, Crew Tsugaru PLH 02 dari Japan Coast Guard sebanyak 41 orang, dan Crew KN Trisula P111 dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub RI yang terdiri dari 25 orang.
"Ini fokus pada penanggulangan tumpahan minyak, operasi SAR, dan pemadaman kebakaran di perairan Bacolod, Filipina. KN. Trisula P111 bertugas dalam evakuasi korban jatuh di laut (SAR) dan penanggulangan tumpahan minyak," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut telah rutin dilakukan berkat kerja sama jangka panjang yang sangat baik antara Philippine Coast Guard, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Indonesia, dan Japan Coast Guard.
"Saya berharap kerja sama ini akan selalu berjalan dengan baik dan semakin kuat. Ke depannya, kerja sama tersebut juga diharapkan dapat diperluas dengan melibatkan negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara,” kata Jon.
Menurutnya, Marpolex menjadi bukti nyata komitmen dan keterlibatan aktif dalam menjaga dan meningkatkan perlindungan lingkungan maritim.
“Semoga seluruh delegasi dan peserta dapat terlibat penuh dalam latihan ini dengan penuh semangat dan kehati-hatian. Saya yakin kita bisa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari kegiatan ini," katanya.