Sri Mulyani menambahkan bahwa posisi Indonesia yang secara geografis terletak di ring of fire juga membuat potensi bencana alam terjadi.
"Kita beberapa kali terkena bencana dari tsunami aceh, kalau kita dibawah riong of fire banyak sekali terhadu gempa bumi maupun berbagai bencana. Sekarang engan berbagai perubahan iklim ini juga mempengaruhi perekonomian kita," imbuhnya.
Lebih lanjut Sri Mulyani bercerita, mulai tahun 2000 ditandai digital teknologi yang semakin sangat cepat perubahannya/ Menurutnya hal inilah yang kemudian mengubah seluruh gaya hidup dan cara hidup serta cara ekonomi bekerja.
"Kemudian kita masih inget lapangan dan seluruh Jakarta seluruh Indonesia dan seluruh dunia jalan-jalan sunyi senyap karena semua orang dirumah karena pandemi covid-19," terangnya.
Sri Mulyani menyebut kalau saat itu ia memilih untuk tidak keeluar rumah dan tidak melakukan aktivitas apapun ekonomi pasti berhenti dan penerimaan pajak pasti terpukul. Selanjutnya, Indonesia juga menghadapi krisis keungan hingga krisis global.
"Jadi teman-teman pajak semua mengikuti sebuah episode dalam perekonomian Indonesia yang dipengaruhi ekonomi dunia. Di setiap naik turun gejolak atau sedang terjadi boom, kita semua bertanggung jawab. Kemenkeu, DJP, dalam susah dalam sennang dalam up and down, anda adalah institusi yang diandalkan," tutupnya.
(Taufik Fajar)