JAKARTA - Wall Street ditutup anjlok pada penutupan perdagangan Kamis (18/7/2024) waktu setempat. Bursa saham AS turun tajam karena kecemasan investor meningkat.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI), turun 533,06 poin, atau 1,29%, menjadi 40.665,02, S&P 500 (.SPX), turun 43,68 poin, atau 0,78%, menjadi 5.544,59 dan Nasdaq Composite (.IXIC), turun 125,70 poin, atau 0,7%, menjadi 17.871,22.
Ketiga indeks saham utama AS mengalami kerugian, dan saham unggulan Dow mengalami penurunan paling besar. Indeks utaman menghentikan serangkaian rekor penutupan tertinggi berturut-turut.
Aksi jual kembali terjadi sehari setelah Nasdaq membukukan penurunan satu hari terbesar sejak Desember 2022 dan sektor chip (.SOX) mengalami penurunan%tase harian terbesar sejak kepanikan penutupan terkait pandemi pada Maret 2020.
"Selama dua minggu terakhir kami telah melihat rotasi ke sektor lain termasuk saham berkapitalisasi menengah dan saham berkapitalisasi kecil, yang telah menjadi penghambat besar," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
"Investor hanya menarik diri dan berkata 'kami akan menjual sekarang, ini merupakan pencapaian yang hebat.' Mereka tidak yakin apa yang akan terjadi dalam hal politik," kata Ghriskey.
Dalam berita ekonomi, data klaim pengangguran awal berada di atas estimasi analis, memberikan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah. Ini adalah langkah yang diperlukan untuk menempatkan inflasi pada jalur penurunan yang berkelanjutan, menurut Federal Reserve AS.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, saham perawatan kesehatan (.SPXHC), mengalami penurunan persentase terbesar, sementara saham energi (.SPNY), menjadi satu-satunya yang naik.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)