JAKARTA - McDonald's mencatat laba sebesar USD2 milliar hingga Juni 2024. Capaian tersebut anjlok 12% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Waralaba makanan cepat saji ini mengungkapkan bahwa penurunan laba akibat turunnya angka penjualan secara signifikan. Hal tersebut terjadi pada saat perusahaan berupaya keras untuk menarik konsumen di tengah laju inflasi.
Ketiga wilayah operasi rantai perusahaan tersebut mengalami penurunan penjualan yang sama, tidak seperti posisi tahun lalu ketika penjualan global melonjak hampir 9%.
Di pasar Amerika Serikat, McDonald's mengalami penurunan jumlah konsumen, meskipun hasilnya sedikit terbantu oleh pertumbuhan pemesanan dan pengiriman online. Demikian dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (30/7/2024).
Dalam keterangan McDonald's, penjualan di Prancis berkontribusi pada hasil negatif di pasar internasional yang dioperasikan.
Selain itu, pasar internasional yang memiliki lisensi pengembangan juga terkena dampak negatif akibat situasi di China dan perang di Timur Tengah.
Sebenarnya McDonald's telah berupaya untuk meningkatkan penjualan dan menarik lagi konsumennya. Di mana pada Juni lalu, diluncurkan promosi makanan seharga USD5 di Amerika Serikat, yang mencakup roti lapis, kentang goreng kecil, minuman ringan kecil, dan paket Chicken McNuggets berisi empat potong.
Penawaran musim panas ini adalah upaya untuk menarik konsumen yang lelah dengan inflasi agar membantu uang masyarakat lebih bermanfaat.
(Feby Novalius)