Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Nahas Teuku Markam, Pengusaha Sukses yang Sumbang 28 Kg Emas Monas

Muhammad Akbar Malik , Jurnalis-Minggu, 04 Agustus 2024 |08:02 WIB
Kisah Nahas Teuku Markam, Pengusaha Sukses yang Sumbang 28 Kg Emas Monas
Kisah nahas pengusaha kaya yang sumbangkan emas untuk monas (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kisah nahas pengusaha sukses Teuku Markam yang menyumbang 28 kg emas untuk Monumen Nasional (Monas). Monas terkenal dengan bentuknya yang menyerupai api berkobar berlapis emas di puncaknya.

Dilansir dari laman Badan Sertifikasi Kadin DKI Jakarta, Minggu (4/8/2024), Monas mulai dibangun sejak Agustus 1959. Pembangunan monas dilakukan untuk mengenang semangat juang bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Monas terkenal luas dengan lidah apinya yang menyala di puncaknya. Lidah api itu dibuat dari perunggu dengan total berat mencapai 14,5 ton dengan tinggi 14 meter dan diameter 6 meter. Lidah api Tersebut dibagi menjadi 77 bagian yang disatukan.

Keseluruhan bagiannya berlapiskan emas seberat 38 kg, dan asal emas itu dari seorang filantropi Aceh bernama Teuku Markam.

Teuku Markam diketahui adalah seorang Pengusaha kaya dan menjadi salah satu orang terkaya Indonesia pada zamannya.

Teuku Markam diasumsikan lahir pada tahun 1925 dan memiliki garis keturunan bangsawan (uleeebalang) di Aceh. Di usia remaja, Teuku Markam mulai menjalani pendidikan wajib militer di Koeta Radja (Banda Aceh) dan tamat sebagai Letnan Satu. Setelah itu, Teuku Markam menjadi anggota Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ambil bagian dalam pertempuran Medan Area di Tembung, Sumatera Utara.

Selanjutnya Teuku Markam pun ditugaskan ke Bandung sebagai ajudan Jenderal Gatot Subroto. Teuku Markam dikenalkan pada Soekarno. Pada saat itu soekarno sedang mencari pengusaha pribumi yang dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi Indonesia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement