JAKARTA - Holding BUMN Rumah Sakit, PT Pertamina Bina Medika atau Indonesia Healthcare Corporation (IHC) telah menyelesaikan transaksi dengan mitra strategis, Indonesia Investment Authority (INA) dan Swire Pacific Limited (Swire).
“IHC dan mitra strategisnya memiliki visi dan misi yang sejalan untuk mengembangkan serta memperluas jaringan bisnis, dengan fokus pada peningkatan layanan yang berorientasi pada kebutuhan pasien dan efisiensi operasional,” ujar Plt. Direktur Utama IHC, Lia G. Partakusum saat ditemui di Park Hyatt Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
BACA JUGA:Meski telah bermitra strategis, komposisi pemegang saham IHC masih didominasi oleh BUMN. Perseroan negara yang dimaksud terdiri atas Pertamina Group, Pelindo, Timah, Krakatau Group, PTPN I.
“Dan yang lain-lain masih ada ya (saham), BUMN yang lain-lain masih ada, jadi bukan sedikit gitu, banyak di sini yang di sini membantu kita, mendukung, saya bersyukur IHC ini punya banyak pendukung sehingga mereka bisa membantu kita lebih cepat lagi berinvestasi,” paparnya.
Lia sendiri enggan membeberkan nilai divestasi saham yang baru saja disepakati ketiga entitas, yakni IHC, INA dan Swire. Meski begitu, dia memastikan pendanaan yang diperoleh dari kerjasama dengan mitra strategis dapat diinvestasikan kembali untuk proyek-proyek besar di bidang kesehatan.
“Ada nilai tertentu, saya tidak bisa sebutkan di sini, tapi kita uda lewat dengan sebuah penilaian, jadi tim cukup besar untuk menilai berapa kira-kira investasi yang mereka inginkan, kan ada valuasinya, itu resmi. Cukup lumayan untuk kita membiayai beberapa investasi besar di Indonesia,” beber dia.
Menurut Lia, aksi korporasi bertujuan untuk memodernisasi layanan kesehatan secara signifikan. Lalu, mendorong value creation dengan cara yang tepat sesuai Undang-Undang kesehatan dan Permenkes terbaru.
“Jadi kita dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, maka Pertamedika IHC kita ingin membantu, mendukung dengan membuat sebuah ekosistem baru di bidang kesehatan,” ucap Lia.
“Kita tahu bahwa rumah sakit yang sudah ada saat ini berasal dari RS Pertamina maupun BUMN, nah kita berkeinginan untuk meningkatkan mutu dengan mengangkat kegiatan-kegiatan kesehatan ini menjadi lebih berstandar internasional, karena itu kita menggandeng strategic partner yang bertujuan untuk lebih cepat membuat transformasi dalam pelayanan kesehatan,” jelas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)