JAKARTA - Perjalanan panjang Bahlil Lahadalia, dari sopir angkot, kemudian diangkat menjadi Kepala BKPM/Menteri Investasi dan kini dipercayai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri ESDM pada hari ini, Senin (19/8/2024).
Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BKPM/Menteri Investasi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.
Bahlil dilantik sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019, kemudian Bahlil diangkat menjadi Menteri Investasi pada 28 April 2021.
Sebelum menjadi pengusaha besar hingga pejabat di Indonesia, Bahlil mempunyai kisah hidup yang panjang. Salah satunya pernah menjadi sopir angkot.
Kisah Bahlil dari Sopir Angkot Jadi Menteri
Bahlil memulai kariernya sebagai sopir angkot hingga membuka usaha sendiri. Kesuksesannya pun dijawab saat dirinya dipilih sebagai Ketua Hipmi.
"44 tahun lalu, seorang bayi laki-laki lahir di Desa Gunung Api Utara, di Kampung Batu Angus. Bayi tersebut menyelesaikan sekolah dasar di Banda, lanjut ikut orang tua di Papua. Bertransformasi dari hidup susah, pernah menjadi kondektur dan sopir angkot, lalu bisa menjadi Ketua Umum HIPMI, yang baru kali itu berasal dari Timur. Kini, 44 tahun kemudian, dipercaya oleh Bapak Presiden untuk mengemban amanah menjadi Kepala BKPM. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan,” jelas Bahlil dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Bahlil menjelaskan bahwa kualitas mahasiswa diuji dalam tiga hal, yaitu profesionalisme, intelektualitas, dan ilmuwan. Profesionalisme diukur dari kemampuan spesifik, yaitu dari ilmu yang ditekuni.
Intelektualitas yaitu kemampuan untuk menguasai berbagai macam ilmu seperti politik, hukum, sosial, dan lainnya. Ilmuwan adalah memiliki tingkat kemampuan untuk mentransfer ilmu kepada orang lain.
Profil Bahlil
Bahlil Lahadalia lahir di Maluku Utara pada 7 Agustus 1976. Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, Bahlil Lahadalia memiliki catatan profesional yang panjang.
Pada tahun 2003, namanya tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.
Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi, Bahlil memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan sendiri. Inilah awal kesuksesan pria Papua ini.
Melihat begitu banyaknya sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, Bahlil Lahadalia membuka peluang untuk membuka usaha. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.