JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberi pesan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk memperkuat pemberian subsidi di sektor perumahan.
Basuki menjelaskan, hingga saat ini angka backlog perumahan di Indonesia masih sebesar 12,7 juta. Hal tersebut dapat diatasi dengan memperbaiki sisi suplai alias ketersediaan kaitannya dengan harga rumah, maupun sisi demand alias masyarakat sebagai konsumen kaitannya dengan keterjangkauan.
"Mau tidak mau kita harus siapkan subsidi perumahan, atau memperbanyak subsidi perumahan (untuk atasi backlog)," kata Menteri Basuki saat ditemui di kantornya, Jumat (23/8/2024).
Basuki memberikan gambaran terkait penyerapan perumahan pada program satu juta rumah pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo. Lewat program yang digagas sejak tahun 2015, realisasi hingga tahun 2024 sudah mencapai sekitar 9,2 juta rumah.
Menurutnya, percepatan penyerapan program rumah murah yang diberikan pemerintah menjadi stimulus optimalnya penyediaan hunian terjangkau di tengah masyarakat. Sebab saat ini masyarakat juga masih dihadapkan dengan tangangan daya beli, sehingga penyediaan rumah murah menjadi salah satu solusi mengentaskan backlog perumahan.
"Rumah (subsidi) dengan harga Rp144 juta- Rp160 juta itu daya belinya masih oke banget," katanya.
Selain penyediaan rumah subsidi, Basuki juga mendorong perbankan sebagai penyedia kredit perumahan untuk memberikan suku bunga yang lebih kompetitif untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Hal ini untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat dalam memiliki hunian.
Basuki menilai saat ini bunga KPR yang ditawarkan oleh bank negara masih cukup tinggi jika berada di angka 9%. Idealnya, dikatakan Basuki bunga KPR yang disedikan oleh bank Himbara berada diangka 5%.
"Itu yang kita kejar (menurunkan bunga KPR bank Himbara), makanya ini Bank Mandiri kasih bunga 9%, itukan masih mahal, padahal BCA kan 5%," ujarnya.
"Jadi memang itu harus lebih efisien, bank-bank Himbara, bisa memberikan kredit dengan bunga yang lebih terjangkau," tutupnya.
(Taufik Fajar)