JAKARTA – Terungkap Indonesia masih impor senjata dari Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Impor ini dilakukan untuk memperkuat pertahanan dalam negeri.
Pemerintah menekankan komonalitas (commonality) dalam pengadaan alat pertahanan dan keamanan (alpahankam). Hal ini dapat mendukung industri pertahanan dalam negeri ikut berkembang.
Deputi Bidang Polhukam Bappenas RI Bogat Widyatmoko mengatakan transformasi anggaran pertahanan menjadi salah satu program prioritas Presiden 2025-2029.
"Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 telah menyusun sejumlah pedoman dan strategi untuk memperkuat industri pertahanan dalam negeri," kata Bogat Widyatmoko, Senin (26/8/2024).
Kata dia,memperkuat industri pertahanan dalam negeri, harus dijalankan. Salah satunya dalam pengadaan yang harus mengedepankan akuisisi teknologi dari pembelian alutsista asing tersebut.
"Saat ini mengedepankan alat pertahanan dalam negeri perlu ditingkatkan dalam menjaga keamanan negara di tengah geopolitik dunia yang memanas," bebernya.
Dia menyebutkan, Indonesia berada di peringkat 25 sebagai negara yang paling banyak impor alat utama sistem senjata (alutsista). Terbanyak buatan Amerika, Prancis dan Korea Selatan.