JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan dengan nilai proyek paling besar di Indonesia. Bendungan Leuwikeris digarap Hutama Karya dengan nilai proyek Rp3,5 triliun.
Bendungan Leuwikeris berada di antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sejumlah paketnya digarap Hutama Karya, yakni pada paket 3 dan melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wijaya Karya) serta PT Basuki Rahmanta Putra (Basuki Rahmanta Putra) (KSO Wika-HK-BRP) pada paket 4.
“Dari 44 bendungan yang sudah saya resmikan, ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar. Kita harapkan ini manfaatnya betul-betul multifungsi, baik untuk air baku, baik untuk air irigasi, baik untuk pengendalian banjir, dan juga pembangkit listrik,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengungkapkan manfaat multifungsi dari bendungan tersebut, mulai dari air baku hingga irigasi.
"Kita harapkan ini manfaatnya betul-betul multifungsi, baik untuk air baku, baik untuk air irigasi, baik untuk pengendalian banjir, dan juga pembangkit listrik. Dan sudah dihitung ini dapat mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektar. Sangat besar sekali manfaatnya bagi para petani," kata Presiden.
Presiden kembali menekankan bahwa air adalah sumber kehidupan yang harus dikelola dengan baik. Hal tersebut penting untuk menghindari potensi bencana dan memastikan kesejahteraan masyarakat.
"Tanpa air tidak ada kehidupan, tanpa air tidak ada makanan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya itu sangat-sangat berharga," ungkapnya.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan, Hutama Karya sebelumnya telah merampungkan terlebih dahulu pembangunan Bendungan Leuwikeris paket 3 pada Desember 2018 dengan nilai kontrak sebesar Rp 387 miliar, serta paket 4 telah selesai pada Juni 2022 sebesar Rp804 miliar. Adapun peresmian hari ini merupakan akumulasi dari keseluruhan pembangunan bendungan yang terbagi ke dalam 7 paket pekerjaan.
“Pada paket 3, Hutama Karya menggarap jalan akses, Jembatan Citanduy dan galian terowongan pengelak. Sedangkan untuk paket 4, lingkup yang dikerjakan KSO Wika-HK-BRP meliputi pembangunan jalan akses, Jembatan Cihapitan, pembuatan struktur spillway, underpass, serta pekerjaan elektrikal dan hydromechanical,” ujar Adjib.
Adapun sejumlah manfaat dari proyek bendungan serbaguna ini, seperti membendung aliran Sungai Citanduy untuk mengairi lahan pertanian seluas 11,216 Ha yang terbagi ke Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara, DI Lakbok Selatan serta DI Manganti di Cilacap.