Setelah menemukan kendaraan yang menjadi target, mata elang biasanya mendekati pemilik kendaraan dengan pendekatan psikologis dan negosiasi. Mereka akan menjelaskan situasi dan menawarkan beberapa opsi kepada pemilik kendaraan, termasuk opsi untuk melunasi tunggakan atau menyerahkan kendaraan dengan damai. Jika pendekatan negosiasi gagal, mereka bisa mengambil tindakan untuk menarik kendaraan tersebut.
Meski tugas mereka adalah menarik kendaraan, mata elang harus tetap mematuhi peraturan hukum yang berlaku. Penarikan kendaraan tidak boleh dilakukan secara paksa atau melanggar hukum. Ada prosedur yang harus diikuti, termasuk memberikan surat peringatan terlebih dahulu kepada pemilik kendaraan.
Bagi pemilik kendaraan yang menunggak cicilan, cara terbaik untuk menghindari pelacakan oleh mata elang adalah dengan segera melakukan pembayaran atau berkonsultasi dengan pihak leasing untuk mencari solusi. Komunikasi yang baik dengan perusahaan leasing dapat menghindarkan pemilik kendaraan dari masalah yang lebih besar.
Mata elang memiliki peran penting dalam industri pembiayaan kendaraan. Meski sering kali dianggap menakutkan, mereka menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan perusahaan leasing dan hukum yang berlaku. Dengan memahami cara kerja mereka, pemilik kendaraan dapat lebih waspada dan bertanggung jawab terhadap kewajiban pembayaran cicilan mereka.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)