Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anggaran Swasembada Pangan Prabowo Capai Rp139,4 Triliun

Muhammad Farhan , Jurnalis-Rabu, 30 Oktober 2024 |16:52 WIB
Anggaran Swasembada Pangan Prabowo Capai Rp139,4 Triliun
Anggaran Swasembada Pangan Presiden Prabowo (Foto: MPI)
A
A
A

"(Untuk) Pupuk, ada 44 triliun, tentu di BUMN pupuk, tempatnya di BUMN gitu. Mengenai PU, bendungan dan irigasi, tersebar di situ. KKP, rumput laut, ikan, dan lain-lain di situ, tersebar," terang Zulhas.

Kemudian anggaran itu juga dialokasikan dalam hal penelitian dan pengembangan bibit tanaman pangan di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Meski tidak menyebutkan nominal angkanya, Zulhas mengatakan anggaran tersebut juga ditopang dari alokasi dana desa sebesar Rp16,25 Triliun.

"Ada juga melalui dana desa, dana desa itu ada tahun depan 16,25 triliun rupiah. Harus peruntukannya untuk ketahanan pangan," katanya.

Sementara itu, perihal anggaran untuk Kemenko Pangan dan program cetak sawah, Zulhas menuturkan alokasi anggaran diarahkan untuk menerbitkan 150.000 hektare sawah.

"Tapi ada juga intensifikasi 80.000 hektare. Totalnya Rp15 triliun. Intensifikasi 80 ribu hektare. Cetak sawah atau extensifikasi 150 ribu hektare," katanya.

Sebelumnya, Zulhas juga menyebutkan alokasi dana desa sebesar 20% untuk ketahanan pangan, belum terakomodir dengan baik. Dia menerangkan, pemerintah akan memaksimalkan ketahanan pangan khususnya di tingkat pedesaan, sebagai tujuan dari kebijakan utama Presiden Prabowo Subianto yakni swasembada pangan.

Zulhas menerangkan total dana desa yang disediakan yakni Rp71 Triliun, 20% dari dana tersebut yakni sekitar Rp14 Triliun lebih untuk alokasi anggaran ketahanan pangan. Untuk itu, Zulhas mengatakan Kemenko Pangan tengah menjalankan rapat koordinasi dengan sejumlah Kementerian terkait, khususnya Kementerian Desa, guna memaksimalkan anggaran dana desa untuk ketahanan pangan tersebut.

"Ini ada dana desa untuk ketahanan pangan tercatat dari Rp71 triliun. Dana desa itu ada Rp14 triliun lebih atau 20%. Itu harus untuk ketahanan pangan yang sekarang itu belum terkoordinasi dengan baik," terang Zulhas kepada awak media di kantor Kementerian Kehutanan.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement