"Jangan lagi ada anggapan petani sawit tidak bisa memproduksi sawit berkelanjutan sesuai dengan permintaan global, bahwa tidak hanya perusahaan yang mampu melakukan produksi sawit berkelanjutan," ucapnya.
Sabarudin juga mengakui bahwa untuk menerapkan standar sawit berkelanjutan butuh biaya yang besar. Sementara dukungan dari Perusahaan – perusahan besar yang selama ini mendapatkan keuntungan besar dalam industri sawit nasional itu sangat minim.
Terutama perusahaan-perusahan selama ini yang berkomitmen pada keberlanjutan termasuk perusahaan anggota RSPO sangat minim memberikan dukungan kepada petani sawit swadaya kecil.
"Untuk dukungan pemerintah juga belum maksimal kita mengharapkan dukungan dari perusahan dan pemerintah kepada petani sawit agar lebih banyak lagi petani yang mengelola sawit sesuai dengan standar pasar global," imbuhnya.
Lebih lanjut Sabarudin mengatakan bahwa SPKS berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam percepatan sertifikasi ISPO, semua koperasi SPKS akan disertifikasi dengan ISPO.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)