Proyek ini juga merupakan bagian dari kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang dengan pendanaan dari JICA. Kontrak proyek yang dimulai pada Juni 2022 dan awalnya dijadwalkan selesai pada Juni 2024, kini diperpanjang hingga April 2025 untuk mengatasi tantangan teknis di lapangan.
Jayus Tawi Putra Kalompo, Assistant Project Manager dari Tokyu Construction, menjelaskan bahwa perpanjangan kontrak ini terjadi karena kesulitan dalam membangun fondasi akibat puing-puing jembatan lama yang runtuh saat gempa, sehingga perlu waktu untuk membersihkannya.
Hingga akhir Oktober 2024, progres proyek telah mencapai 74,34%, dengan target penyelesaian pada April 2025. Jembatan tersebut akan memiliki panjang 1.073 meter, dengan dua jalur dan lebar jalan mencapai 12 meter.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)