Namun, rencana alokasi anggaran tersebut seiring berjalannya waktu masih dapat berubah, berdasarkan hasil identifikasi, verifikasi, dan validasi data sekolah yang menjadi sasaran proyek tersebut.
Terkait penyalurannya, Diana mengatakan bakal menggunakan data pokok pendidikan (Dapodik) yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Data Dapodik itu akan dimasukan Aplikasi Krisna untuk pengusulan program kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.
"(Pengajuan) itu harus ke Kemendikbud dulu, kan itu harusnya DAK Kemendikbud yang sudah masuk dalam Krisna. Itu kita melanjutkan saja, kita melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh Kemendikbud," tambah Diana.
Lewat anggaran Rp19,5 triliun itu, Wamen Diana menambahkan target target program ini meliputi 9.300 sekolah dan 2.120 madrasah pada satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, dan SKB, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Pelaksanaannya terbagi dalam 2 tahap, yaitu tahap 1 sebanyak 1.380 sekolah/madrasah dan tahap 2 sebanyak 10.040 sekolah/madrasah.
(Taufik Fajar)