JAKARTA - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko menegaskan bahwa program subsidi bahan bakar minyak (BBM) baru akan menggunakan data tunggal.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketepatan sasaran sekaligus meminimalkan kesalahan distribusi bantuan yang kerap terjadi sebelumnya.
“Ya semuanya, semuanya data, semuanya data, sehingga tidak ada lagi tumpang tindih, tidak ada lagi mismatch, ketidakcocokan, tidak ada lagi, apa namanya, satu program tertentu,” ujar Budiman di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Menurut Budiman, penggunaan data tunggal menjadi krusial mengingat adanya 154 program pengentasan kemiskinan yang tersebar di 27 kementerian dan lembaga. “Karena begini Bapak Ibu, ya ada 154 program pengentasan kemiskinan yang tersebar di 27 kementerian dan lembaga,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi subsidi BBM, tetapi juga menciptakan sistem distribusi bantuan yang lebih adil. Implementasi data tunggal ini juga menjadi salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem bantuan sosial dan subsidi di Indonesia.
“Nah, ini harus data semua ini, kira-kira gitu, jangan sampai ada yang satu orang menerima banyak hal, ada juga kasus-kasusnya seperti itu, kan? Kita harus meminimalisir, seperti itu,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)