JAKARTA - KAI Commuter mengungkapkan bahwa keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak. Maka dari itu, stasiun KRL tersebut akan diintegrasikan dengan Stasiun BNI City.
1. KAI Commuter Koordinasi dengan Ditjenperkeretaapian
VP Corporate Communication KAI Commuter, Joni Martinus mengatakan, KAI Commuter bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pembahasan dan koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.
2. Jumlah Penumpang Stasiun Karet dan BNI City
Berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.
“Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari. Dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City pun dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” tutur Joni.
3. Stasiun Karet Sudah Tidak Layak
Selain dapat menyingkat waktu perjalanan kereta, keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak. Berdasarkan data KAI, dalam satu jam pengguna Commuter Line yang masuk ke stasiun mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.
Hal itu tentunya membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, sehingga lebih beresiko terhadap keselamatan pengguna.