Pertumbuhan kontribusi perekonomian ini dihitung dari konsumsi bahan baku makanan yang diserap dari para petani atau produsen lokal. Sehingga diharapkan peningkatan aktivitas transaksi ini mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat kelas bawah.
"Ini akan memberikan multiplier effect kepada masyarakat, karena yang bergerak lan ekonomi bawah, UMKM, petani akan semangat menanam. Nasi kan berasnya dari Indonesia, ayam pasti dari peternak kita, sayur pasti dari Indonesia," kata BudiĀ Arie.
"Juga ditetaskan Presiden jangan ada barang impor pada program makan bergizi ini, supaya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Kalau menurut diskusi, program MBG ini bisa mengunkit 0,89% pertumbuhan ekonomi nasional," tutupnya.