Menurutnya, Pemerintah juga berencana untuk menambah anggaran program makan bergizi gratis menjadi Rp170 triliun. Namun kebijakan diambil jika penerimaan negara baik dari pajak maupun non pajak bisa bertambah serta efisiensi belanja Kementerian/Lembaga berhasil dilakukan.
"Nanti kalau pendapatan negara tambah, penghematan bisa didapat, kalau bisa ditambah lagi anggarannya menjadi Rp140 triliun. Maka nanti seluruhnya ada 80 juta lebih penerima manfaat," kata Zulhas.
Sekedar informasi tambahan, sebelumnya Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Bachtiar Najamudin mengusulkan agar anggaran program makan bergizi gratis dibantu dengan zakat atau urunan warga. Karena menurutnya, program makan bergizi gratis sulit untuk berlangsung jangka panjang apabila hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selain itu, Sultan juga mengharapkan parlemen aktif dan memaksimalkan fungsinya untuk membantu program makan bergizi gratis. Meskipun makan gratis ini merupakan program andalan dari eksekutif atau pemerintah.
"Contoh, bagaimana kita menstimulasi agar masyarakat umum pun terlibat di program makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir, kenapa nggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh," kata Sultan.
(Taufik Fajar)