Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jadi Tulang Punggung Ekonomi RI, Intip Peluang UMKM di 2025

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 29 Januari 2025 |17:55 WIB
Jadi Tulang Punggung Ekonomi RI, Intip Peluang UMKM di 2025
Intip Peluang UMKM di 2025 (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - UMKM menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Sudah terbukti ketahanan UMKM saat menghadapi krisis moneter di 1998 hingga pandemi Covid-19. Pemerintah juga mendukung keberadaan UMKM dengan berbagai kebijakan agar naik kelas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di 2025.

Salah satu strategi pembangunan ekonomi inklusif adalah mengoptimalkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebab, segmen UMKM merupakan kontributor utama bagi perekonomian Indonesia.

Dalam hal ini, UMKM mampu berkontribusi sebanyak 59,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2021 dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97,0% pada tahun yang sama. Artinya, memberdayakan UMKM berarti mendukung bisnis akar rumput.

1. Kontribusi UMKM Serap Tenaga Kerja dan Ekonomi

Tingginya kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi telah mendorong para pembuat kebijakan dan institusi lain untuk mendukung produktivitas dan keberlanjutan UMKM.  Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan per kapita yang menjadi salah satu bagian dari Visi Indonesia Emas 2045.

Sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045, BRI berperan dalam pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan fokus pada UMKM, akselerasi pertumbuhan kredit BRI memiliki multiplier effect atau efek berganda yang lebih tinggi (multiplier kredit BRI = 0,05) terhadap perekonomian nasional dibandingkan dengan kredit industri (multiplier kredit industri = 0,03). Ini mengingat, struktur perekonomian Indonesia yang didominasi oleh UMKM.

 


2. Perkuat UMKM di 2025

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso menyampaikan, penyelenggaraan BRI Microfinance Outlook 30 Januari 2025 menjadi momentum yang strategis untuk memperkuat peran UMKM dalam perekonomian nasional.

Dia menekankan bahwa UMKM bukan hanya fondasi ekonomi Indonesia, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif.

“Melalui BRI Microfinance Outlook 2025, BRI menegaskan posisi sebagai mitra strategis UMKM Indonesia dalam menciptakan ekonomi kerakyatan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan”, kata Sunarso.

BRI Microfinance Outlook 2025 diadakan di International Convention Exhibition (ICE) BSD City akan fokus membahas strategi mendukung ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif.

Sebagaimana diketahui, BRI Microfinance Outlook merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh BRI dengan tujuan membahas peran UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

BRI Microfinance Outlook

3. Pemerintah Siap Dukung UMKM

Sebagai pengingat, dalam tiga dekade terakhir sejak tahun 1993, Indonesia diklasifikasikan sebagai negara berpenghasilan menengah. Diperlukan akselerasi sumber pertumbuhan ekonomi untuk mendorong Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap/MIT).

Dengan demikian, ekonomi Indonesia masih perlu tumbuh secara inklusif agar seluruh lapisan masyarakat dapat mencapai kesejahteraan. Pembangunan inklusif merupakan bagian integral dari konsep Ekonomi Kerakyatan di Indonesia, seperti yang telah diuraikan dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Tak ketinggalan, kontribusi kredit mikro BRI terhadap pertumbuhan ekonomi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk membahas lebih lanjut upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang inklusif sekaligus peran BRI dalam memajukan segmen UMKM nasional.

Microfinance Outlook 2025 turut menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, serta Chief Economist of Asian Development Bank Albert Francis Park.

Albert Park akan membahas terkait kondisi pasar global saat ini dan prediksi di masa depan, dan bagaimana dampaknya terhadap Indonesia, strategi utama untuk meningkatkan keuangan mikro agar dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, peran pemerintah dalam meningkatkan akses keuangan bagi UMKM serta tantangan dan solusi potensial untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang belum terlayani.

Sementara itu, Rachmat Pambudy akan memaparkan terkait pentingnya Usaha Kecil dalam Pertumbuhan Ekonomi dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, kolaborasi antara pemangku kepentingan dan institusi pemerintah untuk mendukung ekonomi yang berpusat pada rakyat, strategi dan rencana yang harus dikembangkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia, dan bagaimana kesejahteraan masyarakat dapat dicapai bersama dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.


Selain itu, penerima Nobel Ekonomi Paul Romer dan Head of Regional Client Services at Women’s World Banking Harsha Rodrigues juga akan berbagi pandangan terkait strategi untuk memperkuat keuangan inklusif.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement