Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Penjual Jamu Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Dukungan BRI

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 31 Januari 2025 |13:05 WIB
Kisah Penjual Jamu Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Dukungan BRI
KWT Berdikari dengan produk andalan Jamu Rumpun Padi sukses ekspansi ke pasar global. (Foto: okezone.com/MPI)
A
A
A

TANGERANG – Salah satu UMKM binaan BRI, KWT Berdikari dengan produk andalan Jamu Rumpun Padi sukses ekspansi ke pasar global.  Bergabung sebagai UMKM binaan pada 2021, KWT Berdikari memproduksi olahan biofarmaka seperti kencur, temulawak, dan jahe merah yang mereka produksi kini tak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga berhasil menembus pasar internasional.

Kesuksesan ini tak lepas dari upaya mereka dalam menjaga kualitas produk serta dukungan dari berbagai program pemberdayaan UMKM yang difasilitasi oleh BRI. 

1. UMKM Tembus Ekspor

Direktur KWT Berdikari Tanty Iswana menjelaskan, Jamu Rumpun Padi juga telah berhasil mengekspor produknya ke berbagai negara, seperti Italia, Belanda, Suriname, Amerika, Australia, Malaysia, dan Thailand. Produk yang paling laris adalah varian jahe merah, yang memiliki rasa lebih pedas dan digemari di negara beriklim empat musim.

"Saat ini (penjualan di luar negeri) masih menggunakan sistem hand-carry, puncaknya terjadi saat pandemi COVID-19. Saat itu, kami mengirim satu kontainer produk campuran ke Italia, dibantu oleh Kementerian Pertanian melalui Biro Kerjasama Luar Negeri (KLN). Biaya pengiriman ditanggung oleh KLN saat itu," jelas Tanty saat ditemui iNews Media Group dalam gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (30/1/2025).

2. Kunci Sukses UMKM 

Adapun salah satu kunci keberhasilan Jamu Rumpun Padi adalah konsistensi dalam meningkatkan kualitas produk agar siap ekspor.

"Kami juga mengejar kualitas dengan mengupayakan sertifikasi GMP (Good Manufacturing Practices), POM TR, dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) agar siap ekspor. Selain itu, kami mengikuti program-program Kemendag untuk pelatihan ekspor melalui LPEI," ujar Tanty.

3. Dukungan BRI

Tak hanya itu, keikutsertaan Jamu Rumpun Padi dalam berbagai pameran dan program business matching yang difasilitasi BRI semakin membuka peluang untuk memperluas pasar. 

"Kami juga diikutsertakan dalam Trade Expo Indonesia dari tahun ke tahun. Kemudian, saat ada pemilihan Brilianpreneur tahun 2019, kami lolos. Tahun 2020 juga lolos lagi," tambahnya.

Puncak penjualan terbesar mereka selama 12 tahun berdiri terjadi pada 2020, saat BRI mengundang beberapa pihak yang tertarik untuk membeli produk dalam jumlah besar. 

 

"Pada 2020, kami mencapai penjualan terbesar, yaitu Rp70 juta, karena saat itu BRI mengundang beberapa pihak, termasuk salah satu Partai Politik, yang memesan produk kami sebagai goodie bag. Ternyata, banyak yang suka setelah mencicipi sampelnya," tuturnya.

Kesuksesan Jamu Rumpun Padi juga membawa dampak positif bagi para petani di Wonosobo. Sebagai produsen utama bahan baku jamu, mereka bekerja sama dengan balai penyuluh pertanian setempat untuk memastikan ketersediaan pasokan yang stabil.

"Kami memberdayakan petani di Wonosobo. Pasokan dari sana sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi bulanan kami, sehingga tidak tergantung pada daerah lain," ungkap Tanty.

Dengan sistem kerja sama ini, KWT Berdikari dapat memastikan bahan baku selalu tersedia, bahkan jika permintaan ekspor meningkat. 

"Jika ada permintaan ekspor dalam jumlah besar, kami siap memenuhi dalam waktu inden sekitar dua bulan," katanya.

4. BRI Expo(rt) 2025

Kini, di tahun 2025, Jamu Rumpun Padi kembali berpartisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) dengan harapan dapat mengulang kesuksesan sebelumnya. 

"Sekarang, di 2025, kami kembali berpartisipasi, belum tahu hasilnya, tetapi kami berharap bisa mengulang kesuksesan seperti tahun-tahun sebelumnya saat produk kami dipesan dalam jumlah besar," ujar Tanty optimis.

Tantangan saat ini, lanjut Tanty, pihaknya masih kesulitan melakukan pengiriman mandiri. "Jika harus mengurus sendiri, kami belum pernah menggunakan jasa forwarder atau trader," ungkapnya.

Ke depan, Tanty berharap agar Jamu Rumpun Padi dapat memperluas ekspornya tanpa harus bergantung pada perantara. Dengan adanya dukungan dari BRI, mereka semakin optimis untuk bisa menembus pasar internasional dengan skala yang lebih besar.

"Kami ingin terus berkembang seperti teman-teman pelaku bisnis lainnya rajin mengikuti pameran, bertemu buyer, dan meyakinkan mereka bahwa produk kami berkualitas tinggi," ujar Tanty.

Baginya, eksposur yang lebih luas adalah kunci utama agar Jamu Rumpun Padi semakin dikenal di pasar global. "Sebagian besar pelanggan yang sudah membeli memang suka, tetapi kami masih perlu meningkatkan eksposur agar lebih dikenal. Semoga nantinya bisa lebih banyak melakukan ekspor," harapnya.

Dengan omzet yang kini mencapai Rp50 juta per bulan dan kapasitas produksi 200 kg per bulan, Jamu Rumpun Padi siap melangkah lebih jauh. Melalui dukungan BRI dan berbagai program yang telah mereka ikuti, harapan untuk bisa melakukan ekspor secara rutin dan mendapatkan buyer tetap semakin dekat untuk terwujud.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement