Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Amarah Warga saat Antre Beli LPG 3 Kg, Minta Prabowo Copot Bahlil

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Selasa, 04 Februari 2025 |14:48 WIB
Amarah Warga saat Antre Beli LPG 3 Kg, Minta Prabowo Copot Bahlil
Amarah Warga saat Antre Beli LPG 3 Kg, Minta Prabowo Copot Bahlil (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Amarah warga pecah saat antre pembelian gas LPG 3 kilogram (kg) di Jalan Palem Raya, Cibodasari, Cibodas, Kota Tangerang pada hari ini. Sebab, kebijakan pembelian gas LPG 3 kg sejak 1 Februari 2025 dari pangkalan ini menimbulkan antrean dan mengharuskan persyaratan KTP sebelum melakukan transaksi.

Salah seorang Warga Cibodas, Tangerang, Bonar meminta Prabowo untuk mengganti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selaku pengampu kebijakan pembelian gas LPG 3 kg di pangkalan. Sebab gas merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

"Kalau ada barangnya tidak antre saya, Rp22 ribu - Rp25 ribu saya beli, ini tidak ada barangnya. Kalau bisa mah Menteri (Bahlil) saja dicopot, bilangin Prabowo bagaimana nih anak buah lo," ujar Bonar kepada Okezone di lokasi antrean, Selasa (4/2/2025).

Warga Minta Prabowo Copot Bahlil

1. Pengakuan Warga Antre sejak Pukul 07.00

Bonar sendiri mengaku sudah antre sejak jam 7 pagi untuk mendapatkan gas LPG 3 kg di pangkalan. Namun hingga pukul 11.00 WIB lebih gas tersebut belum kunjung didapatkan. Pemakaian gas Bonar sendiri untuk kebutuhan masak sehari-hari, sehingga akan sangat merepotkan jika harus antre membeli gas setiap saat.

"Kalau saya beli gas untuk sehari-hari. Saya sih mending beli di eceran, harga lebih mahal tidak apa-apa, daripada antre begini," tambahnya.

Warga Tangerang lain, Peris juga melontarkan nada yang sama akan ketidaknyamanannya harus antre hanya untuk membeli gas LPG 3 kg. Hari ini Peris sudah antre lebih dari 1 jam namun belum cukup mendapatkan gas elpiji 3 kg.

Menurutnya, lebih nyaman membeli di warung eceran langganan meski harga jualnya lebih dari Rp19 ribu. Sebab di warung eceran Peris biasa membeli gas elpiji melon tersebut bisa langsung diantar ke rumah bahkan dipasangkan oleh penjual gas eceran.

"Ini sudah lebih 1 jam antre, kalau harga memang lebih murah di sini (pangkalan), kalau pengecer biasa harga itu Rp22 ribu - Rp23 ribu, kalau di sini (pangkalan) Rp19 ribu. Kalau saya pilih di warung saja, kecuali di sini tidak antre, kalau antre mending di warung saja," ungkapnya.

Warga lain, Siti juga mengeluhkan hal sama terkait panjangnya antrean pembelian gas di pangkalan. Pemakaian gas Siti sendiri untuk mendukung aktivitas jualan kue kering di pasar. Ketika mendapatkan gas susah, maka berdampak pada kerugian secara ekonomi yang dialaminya.

"Kalau harga mau berapa saja, yang penting ada barangnya, kita beli yang penting jangan dipersulit, murah kalau sulit bahaya, muter muter kita cari nya ngabisin bensin, rugi waktu," lanjutnya.

Bonar, Siti, dan Peris punya harapan yang sama agar masyarakat tidak persulit untuk mendapatkan gas LPG 3 Kg. Sebab sudah menjadi kebutuhan fundamental untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat kelas bawah maupun menunjang kehidupan sehari - hari untuk mengolah makanan untuk keluarga.

Antrean Panjang Warga di Ciputat, Dampak Perubahan Skema Penyaluran LPG 3 Kg

 

2. Antrean Panjang Mengular

Pantauan Okezone, antrean masyarakat ramai terjadi di beberapa pangkalan gas LPG 3 kg pada beberapa titik di Tangerang Selatan sampai Tangerang Kota. Pertama, antrean terjadi di Jalan Aria Putra, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Tidak jauh dari situ, terlihat juga antrean di depan ruko pangkalan gas elpiji di Jl. Bukit Indah No.15, Serua, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Selain itu juga terjadi antrean di JL. Imam Bonjol No.104, Bojong Raya, Kec. Karawaci, Kota Tangerang. Titik ini sampai menimbulkan kemacetan karena terjadi proses bongkar tabung gas elpiji 3 Kg dari truk ke pangkalan. Tidak jauh, antrean warga juga terlihat di pangkalan Jl. Kav. Pemda Raya no.129, Kec. Cibodas, Kota Tangerang.

3. Prabowo Beri Instruksi Pengecer Kembali Jual LPG 3 Kg

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kepada Kementerian ESDM untuk mengaktifkan kembali peran pengecer dalam rangka penjualan gas LPG 3 kg. Instruksi ini dikeluarkan setelah adanya keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan gas tersebut.

"Setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk perhari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Di sisi lain, kata dia, para pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan, sehingga, dengan aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat 

"Jadi pengecer yang akan menjadi sub pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal, tetapi sambil itu parsial dilakukan, para pengecer akan diminta, Presiden tadi menginstruksikan kepada ESDM agar per hari ini pengecer itu bisa berjualan kembali sambil kemudian secara parsial aturannya kemudian diselaraskan," ujarnya.

 

4. Bahlil Minta Maaf

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada masyarakat yang harus antre untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Hal ini disampaikan Bahlil saat melakukan kunjungan ke pangkalan gas elpiji 3 Kg di Jalan Palem Raya, Cibodasari, Cibodas, Kota Tangerang Selasa.

"Mohon maaf ibu ngantri panjang. Insya Allah besok sudah kembali normal, mohon maaf ibu," kata Bahlil kepada seorang warga yang sedang Antre.

Bahlil memastikan mulai hari ini 4 Februari 2025 para pedagang eceran bisa kembali berjualan dengan syarat menjadi sub- pangkalan yang terdaftar. Adapun harga yang dijual kepada masyarakat tidak boleh lebih dari Rp19 ribu di tingkat eceran atau sub- pangkalan.

"Sudah mulai hari ini (warung eceran menjadi sub- pangkalan). Dinaikan statusnya menjadi sub pangkalan dengan harga yang kita kontrol," tutup Bahlil.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement