Perjalanan Jahja Setiaatmadja dari Sekolah Jalan Kaki sampai Jadi Bos Bank BCA
JAKARTA - Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menjadi salah satu pemimpin sukses dan inspiratif. Namun ada kisah hidup yang penuh perjuangan dan masa kecil yang sulit, sebelum mencapai puncak karier di dunia perbankan.
Jahja harus melewati masa-masa sulit dalam hidup di periode sekolah dan menjelang kuliah. Dirinya tidak terlahir dari keluarga berada.
Ayahnya bahkan tidak mampu membeli mobil pribadi hingga akhir hayatnya.
"Bayangkan, sampai meninggal, papa saya itu belum pernah bisa beli mobil sendiri," ujar Jahja.
Keterbatasan ekonomi juga mempengaruhi masa kecil Jahja. Saat SD dan SMP, dirinya harus berjalan kaki ke sekolah setiap hari, bahkan saat hujan deras.
"Bahkan waktu SD, SMP, saya gak punya sepeda. Gak mampu, beli sepeda aja gak mampu. Jadi harus jalan kaki, pulang pergi sekolah, hujan-kehujanan," tambahnya.
Keluarganya baru mampu membeli rumah kecil berukuran 90 meter persegi saat ayahnya pensiun pada 1979.
"Jadi saya lahir bukan dari keluarga mampu," tegasnya.
Walaupun terlahir di keluarga kurang mampu, keterbatasan ekonomi tidak menghalangi semangatnya untuk terus belajar dan mencari ilmu.
Jahja menceritakan saat ia masih duduk di bangku SMA, ayahnya sempat meragukannya untuk kuliah di jurusan kedokteran gigi karena keterbatasan biaya
“Namanya masih SMA waktu itu, ya saya bilang pengen jadi dokter gigi. papa saya langsung, wah dokter gigi? Sekolah aja susah, udah lulus kamu beli alat-alat, mampu gak?" cerita Jahja.
Karena keterbatasan biaya dan berbagai pertimbangan, Jahja akhirnya memilih untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri dan diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
"Akhirnya saya ikut ujian pemerintah, diterima di FE UI," ungkapnya.
