Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kian Meroket, Utang Indonesia Kini Tembus Rp8.680,1 Triliun

Adinda Ayu Larasati , Jurnalis-Senin, 10 Februari 2025 |15:32 WIB
Kian Meroket, Utang Indonesia Kini Tembus Rp8.680,1 Triliun
Utang Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Cadangan devisa tercatat naik seiring dengan naiknya utang pemerintah. Saat ini, cadangan devisa menyentuh rekor tertingginya pada USD156,1 miliar dari yang sebelumnya pada USD155,7 miliar di akhir Desember 2024.


Cadangan devisa meningkat oleh penerbitan global bond dan menaikan utang pemerintah. Berdasarkan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domesik Bruto (PDB), utang pemerintah masih berada di bawah batas aman dengan angka 39,20%.


Utang pemerintah saat ini tercatat  Rp8.680,13 triliun yang ditujukan untuk mendorong kenaikan cadangan devisa. Kenaikan cadangan devisa ini dapat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dengan sistem keuangan.


1. Kenaikan Utang Pemerintah


Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Finansial Bank Permata, Faisal Rachman menyatakan bahwa kenaikan angka utang pemerintah disebabkan oleh penerbitan global bonds. Menurutnya, angka ini masih dalam batas aman yang justru akan menguatkan nilai tukar rupiah.


“Cadev (cadangan devisa) meningkat karena penerbitan global bonds, pasti akan tercatat di utang pemerintah yang meningkat. Yang perlu diperhatikan adalah utang itu dipakai untuk apa, kalau memang utang tersebut dipakai untuk sesuatu untuk meningkatkan growth ekonomi ya bagus,” ujarnya pada acara Economic Review, Senin (10/2/2025).


“Intinya kalau growth kita bagus di tengah ketidakpastian seperti ini, inflow dengan sendirinya akan masuk, lalu rupiah akan menguat. Sehingga utang dalam bentuk dolar pun, ketika kemampuan rupiahnya membaik, akan membantu power indonesia agar dapat membayar utang dengan cukup baik,” lanjutnya.


Melansir dari data Kementerian Keuangan, penerbitan global bonds yakni dalam rangka memenuhi pembiayaan APBN yang mencapai Rp616,2 triliun. Pemerintah sudah melakukan transaksi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) menggunakan dua mata uang asing (dual-currency) yakni USD dan Euro dengan format SEC Shelf Registered senilai USD2 miliar dan EUR1,4 miliar.


Penerbitan global bonds ini untuk membiayai APBN 2025 dan berhasil menarik minat investor global hingga mencapai total orderbook USD6,1 miliar dan EUR2,5 miliar.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement